Kurva Positif Corona Melambat, Bappenas Kaji Usulan Pelonggaran PSBB
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berbicara mengenai pemulihan ekonomi melalui pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19. Namun, dia tidak menyebutkan kapan pelonggaran itu akan dilakukan.
Hal ini berdasarkan proyeksi yang dilakukan Bappenas dan Universitas Indonesia (UI) sesuai laporan kasus per hari dan penerapan kegiatan dari rumah, dimana Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah saat ini sedang menunjukkan grafik kelandaian. Namun, grafik tersebut tidak menjamin apakah akan muncul gelombang kedua dari wabah virus Corona (Covid-19) atau tidak.
Sementara itu, grafik di Luar Pulau Jawa masih menunjukkan adanya penambahan kasus positif Covid-19, dan setiap daerah akan berhadapan dengan situasi yang berbeda.
Dalam paparannya, pelonggaran PSBB bisa dimulai pada wilayah dengan penambahan kasus sangat kecil. Adapun proyeksi ini untuk awal Juni 2020 dengan prioritas di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Ada gagasan untuk relaksasi PSBB dimulai dari daerah-daerah yang menunjukkan penambahan kasus sangat kecil, saat ini seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah. Tetapi Jawa Timur, Yogyakarta dan beberapa di luar (Jawa) justru menunjukkan upaya sebaliknya," ujar Suharso di Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Dia menambahkan, relaksasi PSBB dapat dimulai pada sektor tertentu dan secara bertahap. Namun, dia tidak merinci sektor mana-mana saja.
"Tetapi yang penting adalah tetap dilakukan physical atau social distancing, menggunakan masker, dan tes Covid-19 yang berulang kali disampaikan Pak Presiden tes massal harus dilakukan," pungkasnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berbicara mengenai pemulihan ekonomi melalui pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19. Namun, dia tidak menyebutkan kapan pelonggaran itu akan dilakukan.
Hal ini berdasarkan proyeksi yang dilakukan Bappenas dan Universitas Indonesia (UI) sesuai laporan kasus per hari dan penerapan kegiatan dari rumah, dimana Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah saat ini sedang menunjukkan grafik kelandaian. Namun, grafik tersebut tidak menjamin apakah akan muncul gelombang kedua dari wabah virus Corona (Covid-19) atau tidak.
Sementara itu, grafik di Luar Pulau Jawa masih menunjukkan adanya penambahan kasus positif Covid-19, dan setiap daerah akan berhadapan dengan situasi yang berbeda.
Dalam paparannya, pelonggaran PSBB bisa dimulai pada wilayah dengan penambahan kasus sangat kecil. Adapun proyeksi ini untuk awal Juni 2020 dengan prioritas di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Ada gagasan untuk relaksasi PSBB dimulai dari daerah-daerah yang menunjukkan penambahan kasus sangat kecil, saat ini seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah. Tetapi Jawa Timur, Yogyakarta dan beberapa di luar (Jawa) justru menunjukkan upaya sebaliknya," ujar Suharso di Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Dia menambahkan, relaksasi PSBB dapat dimulai pada sektor tertentu dan secara bertahap. Namun, dia tidak merinci sektor mana-mana saja.
"Tetapi yang penting adalah tetap dilakukan physical atau social distancing, menggunakan masker, dan tes Covid-19 yang berulang kali disampaikan Pak Presiden tes massal harus dilakukan," pungkasnya.
(ind)