Siasat Pelaku Industri Asuransi Memenangkan Pasar Saat Pandemi

Kamis, 03 Desember 2020 - 15:14 WIB
loading...
Siasat Pelaku Industri...
Perubahan perilaku masyarakat, memaksa pelaku industri asuransi untuk menyusun siasat memenangkan pasar sehingga mampu bertahan selama pandemi dan sesudahnya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Perubahan perilaku masyarakat, memaksa pelaku industri asuransi untuk menyusun siasat memenangkan pasar sehingga mampu bertahan selama pandemi dan sesudahnya. Chief Marketing Officer (CMO) Adira Insurance Hassan Karim menyebutkan, bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap pola perilaku masyarakat.

Masyarakat beralih kepada digitalisasi, baik dalam mencari informasi dan membeli barang dan jasa, semuanya dilakukan secara online. Bahkan, pasca pandemi pun, imbasnya adalah mereka terbiasa serba online, sehingga standar pelayanan yang diekspektasikan pun pasti semakin tinggi.

(Baca Juga: Industri Keuangan Kian Kompleks, Asuransi Makin Terikat dengan Perbankan )

Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan, perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis. Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Hassan kemudian membeberkan strateginya agar industri asuransi bisa bertahan baik selama dan pasca pandemi Covid-19.

"Pertama-tama, consumer experience ini sangat penting. Kami memikirkan bagaimana bisa memberikan produk asuransi yang tepat di waktu yang tepat pula," ujar Hassan dalam Coffee Break With Adira Insurance secara virtual di Jakarta, Kamis (3/12/2020).

Dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif.

"Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi," tambah Hassan.

Dia menyebutkan, selama ini banyak pandangan bahwa produk asuransi ribet dan tidak mudah dipahami. Oleh karena itu, Adira Insurance menghadirkan produk yang lebih simple dan mudah dipahami oleh nasabah dan calon nasabah. "Masih banyak juga orang Indonesia yang belum terhubung ke bank , jadi kami juga memberikan opsi payment gateway selain bank untuk memudahkan mereka," ungkap Hassan.

(Baca Juga: Masyarakat Masih Banyak yang 'Buta Huruf' Soal Pasar Modal dan Asuransi )

Saat ini Zurich memegang 80% saham Adira Insurance dan menjadi salah satu suransi umum internasional teratas di Indonesia.

“Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting bagi Zurich, kami melihat peluang yang sangat besar di industri asuransi di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif untuk masyarakat Indonesia melalui asuransi jiwa, asuransi umum konvensional dan Syariah. Sinergi ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich di Indonesia," tutur Hassan.

Di tengah kondisi sulit ini, sejumlah perusahaan asuransi umum bisa tetap mencatatkan perolehan premi yang baik. PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) merupakan 5 perusahaan asuransi umum teratas yang tetap tumbuh berdasarkan rekapitulasi kinerja asuransi umum berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020 yang dipublikasikan pada 9 November lalu.

Adira Insurance, yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019, berhasil membukukan premi bruto kuartal III/2020 senilai Rp 1,5 Triliun atau naik sebesar 23,1% (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp1,22 Triliun.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1591 seconds (0.1#10.140)