Tumbuh Signifikan Saat Pandemi, Nasabah Mekaar PNM Naik 29,66 Persen

Kamis, 10 Desember 2020 - 13:58 WIB
loading...
Tumbuh Signifikan Saat...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatat adanya kenaikan jumlah nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) hingga 30 November 2020. Nasabah Mekaar tercatat mengalami kenaikan sebesar 29,66 persen.

EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki mengatakan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19 , kenaikan jumlah nasabah Mekaar naik signifikan. Kenaikan tersebut sejalan dengan angka penyaluran kredit yang dilakukan manajemen perseroan sepanjang 2020.

Di mana, pada Januari-November 2020, jumlah penyaluran kredit mencapai Rp 21,4 triliun atau naik 20,34 persen. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan November tahun lalu yakni sebesar Rp 17,8 triliun.

( )

Per 30 November jumlah nasabah mekaar naik 29,66 persen dibandingkan dengan November 2019 yang berjumlah 5.852.837 nasabah, ini kenaikan signifikan di era pandemi.

Kami update juga jumlah penyaluran yang disampaikan dari Januari, selama 11 bulan Rp 21,4 triliun atau naik 20,34 persen, kalau dibandingkan dengan November tahun lalu sebesar 17,8 triliun," ujar Sunar dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Sementara itu, per 30 November, outstanding PNM secara keseluruhan mencapai Rp 23,6 triliun atau naik 25 persen dibandingkan dengan posisi November 2019 sebesar Rp17,5 triliun. "Ini merupakan prestasi PNM, karena banyak industri mengalami penurunan PNM justru menonjol," kata dia.

Manajemen juga mencatat, dari segi kualitas pembiayaan per 10 November 2020, naik sebesar 1,05 persen. Di mana, Non Performing Loan (NPL) mengalami penurunan secara tahun (Yoy) sebesar 1,39 persen.

"Untuk mekaar, NPL masih berada 0,15 persen dan Unit Layanan Mikro Madani (ULaMM) 2,99 persen. ini adalah update kinerja bisnis sampai dengan November 2020," kata dia.

( )

Dari sisi jumlah kantor pun mengalami kenaikan. Sunar menyebut, jumlah kantor perseroan plat merah itu mencapai 3.348 kantor atau naik 448 kantor dibanding November 2019. Dia mengklaim, kenaikan jumlah kantor menjadi indikasi atau merefleksikan adanya ekonomi masyarakat menguat sejak Juli 2020.

Dari sisi pendanaan, pemerintah dan DPR bersepakat memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun kepada emiten. PMN itu diberikan pada 3 Desember 2020.

Dengan begitu, tercatat sepanjang tahun ini perseroan dua kali mendapat suntikan dana dari pemerintah. Di mana, pada Juli 2020, perseroan juga menerima PMN sebesar Rp1 triliun.

"PNM menerima PMN sebesar Rp1,5 triliun dari pemerintah, ini kedua kalinya di tahun ini, di tahap pertama pada 29 juli sebesar Rp1 triliun, jadi total PMN yang diterima itu 2,5 triliun di 2020 ini," katanya.

Manajemen menilai, bantuan dana dalam bentuk PMN tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekuitas perusahaan dan memperbaiki jumlah pinjaman dibandingkan modal perusahaan (gearing ratio).

( )

Dalam kesempatan itu, Sunar juga menguraikan, dana tersebut akan digunakan bagi program PMN seperti digitalisasi, PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), Unit Layanan Mikro Madani (ULaMM). Di mana, manajemen akan terus menggenjot digitalisasi dalam kedua program tersebut.

Dengan begitu, aplikasi pembiayaan Mekaar dan UlaMM tidak perlu menggunakan kertas dan efektivitasnya akan lebih cepat karena data langsung masuk ke server perusahaan.

"Saat ini program digitalisasi, mulai semester II kami mengimplementasikan digitalisasi proses bisnis Mekaar dan UlaMM, sampai November (2020) telah terdigitalisasi lebih dari 10.000 melalui gawai yang sudah diberikan aplikasi dan dengan bekal paket data kepada tenaga pendamping," kata dia.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0825 seconds (0.1#10.140)