Selama Sepekan IHSG Torehkan Kinerja yang Ciamik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada periode perdagangan sepekan ini menunjukkan kinerja positif. Bahkan dalam sepekan perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi di masa pandemi Covid-19 , yaitu level 6.000.
"IHSG turut mengalami peningkatan 2,20% dan berada pada level 5.938,32 dari posisi 5.810,48 pada penutupan pekan sebelumnya," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020).
Yulianto menambahkan, pasar modal Indonesia selama periode 7-11 Desember 2020 mencatatkan pergerakan data perdagangan yang didominasi oleh tren peningkatan dan ditutup positif pada akhir pekan ini. Peningkatan tertinggi pada pekan ini terjadi pada rata-rata frekuensi harian yang mengalami peningkatan sebesar 12,46% menjadi 1.431.411 kali transaksi dibandingkan pada pekan sebelumnya yang berjumlah 1.272.820 kali transaksi. ( Baca juga:Laju Tertahan, Indeks Diprediksi Bergerak di 5.821-5.998 )
Peningkatan selanjutnya datang dari rata-rata volume transaksi sebesar 4,64% menjadi 28,66 miliar saham dari 27,39 miliar saham pada pekan yang lalu. Kemudian, data kapitalisasi pasar bursa pekan ini juga ditutup meningkat sebesar 2,25% menjadi Rp6.910 triliun dari Rp6.758 triliun pada pekan yang lalu.
"Pada pekan ini hanya rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan yang mengalami penurunan sebesar 3,24% atau menjadi Rp19,04 triliun dari Rp19,68 triliun pada penutupan pekan sebelumnya," kata dia.
Sementara itu, investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,30 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp46,19 triliun.
Pada pekan ini terdapat sebanyak tiga pencatatan Obligasi di BEI. Pada Senin (7/12/2020) terdapat dua pencatatan obligasi, yang pertama adalah Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp315 miliar. Yang kedua datang dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 (Obligasi III Tahap IV), dengan nilai nominal sebesar Rp1,73 triliun. ( Baca juga:Sempat Dirawat Terpapar Covid-19, Ketua KPU Tangsel Meninggal Dunia )
Selanjutnya, pada Kamis (10/12/2020) Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap III Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp386.52 miliar.
Dengan kedua pencatatan tersebut pada pekan ini, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 469 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,87 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat verharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 133 seri dengan nilai nominal Rp3.755,59 triliun dan 400 juta dolar AS. Efek beragun aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp7,17 triliun.
"Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 98 emisi dari 58 emiten senilai Rp77,69 triliun," ucap Yulianto.
"IHSG turut mengalami peningkatan 2,20% dan berada pada level 5.938,32 dari posisi 5.810,48 pada penutupan pekan sebelumnya," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020).
Yulianto menambahkan, pasar modal Indonesia selama periode 7-11 Desember 2020 mencatatkan pergerakan data perdagangan yang didominasi oleh tren peningkatan dan ditutup positif pada akhir pekan ini. Peningkatan tertinggi pada pekan ini terjadi pada rata-rata frekuensi harian yang mengalami peningkatan sebesar 12,46% menjadi 1.431.411 kali transaksi dibandingkan pada pekan sebelumnya yang berjumlah 1.272.820 kali transaksi. ( Baca juga:Laju Tertahan, Indeks Diprediksi Bergerak di 5.821-5.998 )
Peningkatan selanjutnya datang dari rata-rata volume transaksi sebesar 4,64% menjadi 28,66 miliar saham dari 27,39 miliar saham pada pekan yang lalu. Kemudian, data kapitalisasi pasar bursa pekan ini juga ditutup meningkat sebesar 2,25% menjadi Rp6.910 triliun dari Rp6.758 triliun pada pekan yang lalu.
"Pada pekan ini hanya rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan yang mengalami penurunan sebesar 3,24% atau menjadi Rp19,04 triliun dari Rp19,68 triliun pada penutupan pekan sebelumnya," kata dia.
Sementara itu, investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,30 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp46,19 triliun.
Pada pekan ini terdapat sebanyak tiga pencatatan Obligasi di BEI. Pada Senin (7/12/2020) terdapat dua pencatatan obligasi, yang pertama adalah Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp315 miliar. Yang kedua datang dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 (Obligasi III Tahap IV), dengan nilai nominal sebesar Rp1,73 triliun. ( Baca juga:Sempat Dirawat Terpapar Covid-19, Ketua KPU Tangsel Meninggal Dunia )
Selanjutnya, pada Kamis (10/12/2020) Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap III Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp386.52 miliar.
Dengan kedua pencatatan tersebut pada pekan ini, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 469 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,87 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat verharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 133 seri dengan nilai nominal Rp3.755,59 triliun dan 400 juta dolar AS. Efek beragun aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp7,17 triliun.
"Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 98 emisi dari 58 emiten senilai Rp77,69 triliun," ucap Yulianto.
(uka)