2.200 Pegawai BUMN ODP Covid-19, Budi Gunadi Minta Tingkatkan Protokol Kesehatan

Rabu, 13 Mei 2020 - 15:29 WIB
loading...
2.200 Pegawai BUMN ODP Covid-19, Budi Gunadi Minta Tingkatkan Protokol Kesehatan
Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin menghimbau kepada seluruh direktur SDM perusahaan BUMN harus mengambil tanggung jawab untuk melindungi dan memberikan perawatan cepat kepada karyawan di tengah pandemi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin menghimbau kepada seluruh direktur Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan BUMN harus mengambil tanggung jawab untuk melindungi dan memberikan perawatan cepat kepada karyawan serta karyawati BUMN di tengah pandemi COVID-19.

Hal itu dilakukan untuk mencegah dan menekan angka tertularnya karyawan BUMN dari virus Corona. Berdasarkan data yang ada sampai sekarang sudah ada sekitar 2.200 karyawan yang masuk kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP). Karyawan yang sudah positif COVID-19 sekitar 69 orang, dan yang meninggal dunia tercatat sekitar 14 orang.

"Saya ingin semua memastikan karyawan dan karyawati BUMN serta keluarga di tempat perusahaan Anda, bekerja dalam kondisi aman, serta kalaupun sampai kena juga dapat terdeteksi cepat dan mendapatkan perawatan yang cepat," ujar Budi secara virtual di Jakarta, Rabu (13/5/2020)

Ia menambahkan, seluruh direktur SDM harus bisa menerapkan protokol-protokol medis secara disiplin di setiap perusahaannya masing-masing. "Konsisten dengan pesan saya sebelumnya ini adalah tanggung jawab kita bersama, terutama direktur SDM untuk memastikan seluruh karyawan, karyawati dan keluarga kita itu terjaga," ujarnya.

Budi juga meminta agar setiap direktur SDM menganggap bahwa semua karyawan yang berkerja merupakan keluarga mereka sendiri. Dengan demikian seluruh karyawan pun akan merasakan hal yang sama.

"Bagi kita satu orang meninggal saja sudah merupakan hal yang buruk, kita sekarang sudah ada 14 korban meninggal. Saya ingin agar seluruh direktur SDM perusahaan BUMN secara serius menangani hal ini, jadi harus menjadi prioritas utama," tutupnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)