Menko Airlangga Klaim Program PEN Berhasil, Cek Nih Indikatornya

Selasa, 22 Desember 2020 - 14:33 WIB
loading...
Menko Airlangga Klaim Program PEN Berhasil, Cek Nih Indikatornya
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membeberkan indikator yang memperlihatkan di akhir 2020 ini kondisi ekonomi sudah mulai pulih dan semakin membaik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, bahwa meskipun perekonomian nasional sempat dihantam oleh dampak dari pandemi Covid-19, namun di akhir 2020 ini kondisinya sudah mulai pulih dan semakin membaik.

(Baca Juga: Airlangga Hartarto: 30 Juta Dosis Vaksin Tiba Akhir Tahun 2020 )

Sejumlah indikator yang dapat dilihat dari keberhasilan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu misalnya yakni aspek penguatan nilai tukar rupiah. Ditambah serta kondisi di pasar modal Tanah Air yang diakui Airlangga, sudah lebih baik dibanding masa sebelum pandemi Covid-19 merebak.

"Kita melihat IHSG sudah kembali ke pre-covid level. Dimana kalau di Januari lalu (IHSG) berada di sekitar level 5.400, di akhir tahun ini sudah tembus di 6.100," kata Airlangga dalam video virtual, Selasa (22/12/2020).

Selain itu harga komoditas di Indonesia juga sudah kembali membaik, misalnya kelapa sawit maupun komoditas CPO (crude palm oil) yang saat ini ditopang dengan program B30. Hal itu merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong perekonomian di wilayah Sumatera dan Kalimantan, terutama untuk mendorong nilai tukar para pekebun.

Secara global, meskipun dunia masih di bawah ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19, namun dapat dilihat bahwa aspek pemulihan di sektor manufaktur rata-rata juga sudah kembali di atas level 50. "Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia sudah berada di level 50,6," ujarnya.

(Baca Juga: Program Pemulihan Ekonomi Nasional Klaster Perlindungan Sosial Akan Tercapai 100 Persen )

Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional diakui Airlangga juga sudah makin membaik, meskipun di kuartal ketiga masih terkontraksi 3,49%. Namun, secara kuartal ke kuartal, perekonomian nasional sudah sudah positif 5,05%.

Hal itu tentunya juga harus didorong dengan upaya spending oleh pemerintah, dan pemulihan di sektor indirect, investasi, dan capital inflow di pasar modal. "Maka di akhir tahun kita akan melihat range pertumbuhan lebih baik antara -2% sampai 0,6%," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2185 seconds (0.1#10.140)