Petrosea Cetak Kenaikan Laba 36,25% di Kuartal Pertama 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pandemi COVID-19 yang efeknya telah dirasakan secara global sejak awal tahun, PT Petrosea Tbk. (PTRO) berhasil menjaga kinerja keuangannya pada kuartal pertama 2020 dengan mencatatkan kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 36,25% menjadi USD4,21 juta dari USD3,09 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, total pendapatan Perusahaan turun 10,06% secara year-on-year dari USD115,15 juta menjadi USD103,57 juta.
Kontribusi lini bisnis Kontrak Pertambangan mencapai USD60,24 juta atau 58,16% terhadap total pendapatan Perusahaan, yang didorong oleh aktivitas pengupasan lapisan tanah penutup dan produksi batubara yang dilakukan untuk beberapa klien. Meskipun terus menghadapi berbagai tantangan di pasar batubara global, total produksi batubara mencapai 7,63 juta ton, naik 6,27% dibandingkan tahun lalu, sedangkan total pengupasan lapisan tanah penutup mencapai 27,12 juta BCM, turun 4,99% dibandingkan 28,64 juta BCM pada kuartal pertama tahun 2019.
Kontribusi lainnya didapatkan dari lini bisnis Rekayasa & Konstruksi sebesar USD23,25 juta atau 22,45% terhadap total pendapatan Perusahaan, yang di dorong oleh beberapa proyek untuk PT Freeport Indonesia. Sedangkan kontribusi dari Petrosea Logistics & Supply Services (PLSS) mencapai USD18,99 juta yang sebagian besar diperoleh dari PT Kuala Pelabuhan Indonesia serta aktivitas Petrosea Offshore Supply Base (POSB) di Sorong.
“Seluruh pencapaian pada kuartal pertama ini merupakan hasil dari implementasi inisiatif strategis Perusahaan untuk melakukan transformasi kegiatan operasionalnya melalui digitalisasi serta operational excellence yang terus ditingkatkan di dalam seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung,” ujar Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya.
Petrosea adalah perusahaan multi-disiplin yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa & konstruksi serta jasa minyak & gas bumi dengan jejak langkah di Indonesia selama lebih dari 48 tahun.
Keunggulannya pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port, kemampuan rekayasa & konstruksi yang terintegrasi serta jasa logistik, dengan selalu berkomitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja & lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis.
Pada tahun 1990, Petrosea menjadi perusahaan rekayasa dan konstruksi Indonesia pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX: PTRO). Petrosea didukung penuh oleh pemegang saham utamanya, PT Indika Energy Tbk., yang merupakan perusahaan energi di Indonesia yang menyediakan solusi energi terpadu melalui investasinya di bidang sumberdaya energi, jasa dan infrastruktur.
Kontribusi lini bisnis Kontrak Pertambangan mencapai USD60,24 juta atau 58,16% terhadap total pendapatan Perusahaan, yang didorong oleh aktivitas pengupasan lapisan tanah penutup dan produksi batubara yang dilakukan untuk beberapa klien. Meskipun terus menghadapi berbagai tantangan di pasar batubara global, total produksi batubara mencapai 7,63 juta ton, naik 6,27% dibandingkan tahun lalu, sedangkan total pengupasan lapisan tanah penutup mencapai 27,12 juta BCM, turun 4,99% dibandingkan 28,64 juta BCM pada kuartal pertama tahun 2019.
Kontribusi lainnya didapatkan dari lini bisnis Rekayasa & Konstruksi sebesar USD23,25 juta atau 22,45% terhadap total pendapatan Perusahaan, yang di dorong oleh beberapa proyek untuk PT Freeport Indonesia. Sedangkan kontribusi dari Petrosea Logistics & Supply Services (PLSS) mencapai USD18,99 juta yang sebagian besar diperoleh dari PT Kuala Pelabuhan Indonesia serta aktivitas Petrosea Offshore Supply Base (POSB) di Sorong.
“Seluruh pencapaian pada kuartal pertama ini merupakan hasil dari implementasi inisiatif strategis Perusahaan untuk melakukan transformasi kegiatan operasionalnya melalui digitalisasi serta operational excellence yang terus ditingkatkan di dalam seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung,” ujar Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya.
Petrosea adalah perusahaan multi-disiplin yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa & konstruksi serta jasa minyak & gas bumi dengan jejak langkah di Indonesia selama lebih dari 48 tahun.
Keunggulannya pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port, kemampuan rekayasa & konstruksi yang terintegrasi serta jasa logistik, dengan selalu berkomitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja & lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis.
Pada tahun 1990, Petrosea menjadi perusahaan rekayasa dan konstruksi Indonesia pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX: PTRO). Petrosea didukung penuh oleh pemegang saham utamanya, PT Indika Energy Tbk., yang merupakan perusahaan energi di Indonesia yang menyediakan solusi energi terpadu melalui investasinya di bidang sumberdaya energi, jasa dan infrastruktur.
(akr)