Investasi Properti di Asia Pasifik Diramal Naik hingga 20 Persen pada 2021

Selasa, 29 Desember 2020 - 11:45 WIB
loading...
Investasi Properti di...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menurut laporan terbaru Jones Lang LaSalle (JLL), volume investasi properti di Asia Pasifik akan meningkat sebesar 15% hingga 20% pada 2021. Proyeksi itu didorong oleh minat investor terhadap aset dengan pendapatan yang stabil.

Konsultan properti global tersebut memprediksi adanya peningkatan minat investor terhadap aset logistik dan aset-aset alternatif, seperti pusat data dan rumah vertikal atau tempat tinggal yang disewakan. Investasi di sektor hotel, ritel, dan perkantoran juga akan meningkat pesat pada 2021 seraya dimulainya kembali rencana bisnis dan penerapan strategi penggunaan aset yang terukur oleh para investor di tengah momentum pemulihan ekonomi. ( Baca juga:Gaji PNS Rp9 Juta, Menteri Tjahjo: Ada Pandemi Kami Memahami Ada Penundaan )

“Berbagai peristiwa tahun ini akan menjadikan 2021 sebagai awal siklus properti yang baru di Asia Pasifik. Pergeseran minat investor terhadap aset inti dan alternatif, ditambah dengan meningkatnya permintaan akan ruang yang ramah lingkungan serta nyaman, akan menjadi prioritas strategis yang lebih penting di dunia pasca-Covid-19 dan menjadi landasan bagi pemulihan pasar yang sedang berlangsung,” kata CEO Asia Pacific JLL Anthony Couse dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/12/2020).

Meski pandemi menyebabkan banyak pekerjaan yang dilakukan dari rumah, JLL tetap yakin bahwa ruang perkantoran akan menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi operasional perusahaan. Artinya, aset ini akan tetap bernilai di mata para investor.

Akan tetapi, lanjut dia, sebagai respons terhadap perubahan akibat Covid-19, perkantoran akan dirancang ulang untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan karyawan, serta memungkinkan untuk penerapan social distancing, dan lebih banyak ruang kolaborasi. ( Baca juga:Ini Daftar Mobil Korea dan China yang Diluncurkan Selama 2020, Ada Mobil Listrik! )

JLL memperkirakan penurunan volume sewa kantor akan melambat di 2021 dan bergerak pada level stabil di akhir tahun 2020.

“Sektor logistik di Indonesia sepertinya akan terus berjaya pada 2021, sementara pusat data akan terlihat lebih dominan dibanding kelas aset baru yang menarik lainnya. Kami juga melihat prospek yang lebih baik bagi sektor perkantoran, ritel dan perumahan, seraya pulihnya kepercayaan pasar menyusul rencana vaksinasi,” tambah James Taylor, Head of Research JLL Indonesia.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1884 seconds (0.1#10.140)