Rasio Kredit Bermasalah Terjaga, BRI Efektif Kelola Risiko

Kamis, 31 Desember 2020 - 03:41 WIB
loading...
Rasio Kredit Bermasalah Terjaga, BRI Efektif Kelola Risiko
Sejauh ini, manajemen risiko dan pengelolaan aset yang dilakukan BRI secara prudent telah berdampak positif pada kinerja perusahaan, dengan terjaganya indikator-indikator penting hingga kuartal III/2020. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Emiten bank plat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) siap menyongsong tahun 2021. Sejumlah strategi dan target bisnis perseroan siap dilaksanakan. BRI juga terus berupaya menjaga kualitas aset perusahaan di tengah berlangungnya masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Sejauh ini, manajemen risiko dan pengelolaan aset yang dilakukan BRI secara prudent telah berdampak positif pada kinerja perusahaan, dengan terjaganya indikator-indikator penting hingga kuartal III/2020," ungkap Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto.

(Baca Juga: Kredit Macet Bisa Meledak Jika Tak Ada Program Restrukturisasi )

Dia mengatakan, efektivitas pengelolaan risiko BRI tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perusahaan yang terjaga hingga September 2020 dimana per kuartal III tahun ini NPL BRI ada di angka 3,12%, lebih rendah dari rasio NPL industri perbankan di Indonesia.

Menurut dia, rasio kredit bermasalah di BRI terjaga karena perusahaan memiliki cara menangani potensi-potensi masalah yang sesuai dan tepat guna di kondisi saat ini. Di antaranya, BRI mampu mengoptimalkan sejumlah program pemerintah seperti subsidi bunga dan restrukturisasi kredit.

(Baca Juga: Duh, Penyaluran Kredit pada November Tambah Nyungsep )

Hingga 30 September lalu, sudah ada Rp193,7 triliun restrukturisasi pinjaman yang diberikan BRI kepada 2,98 juta debitur. "Kami menargetkan pemberian restrukturisasi kredit bisa mencapai Rp 200 triliun hingga akhir tahun ini demi mendongkrak kemampuan dan daya tahan para debitur UMKM,” ujar Agus.

Dengan nilai tersebut, rasio kredit yang sudah direstrukturisasi BRI mencapai 20,70% dari total portofolio perusahaan. Sebanyak 87% lebih restrukturisasi diberikan kepada debitur segmen UMKM.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1472 seconds (0.1#10.140)