Serap Tenaga Kerja Paling Banyak, UMKM Didorong Cepat Pulih Tahun Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus Corona (Covid-19) telah berlangsung sejak Maret 2020 dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bersama-sama mengambil langkah pasti agar sesegera mungkin UMKM bisa pulih.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria mengatakan sektor yang sangat potensial untuk digarap adalah sektor pertanian.
“Kita lihat data, sektor pertanian ini trennya tetap positif. Terakhir di kuartal III/2020 angkanya di 2,15%. Ini potensi. Pangan itu tetap dibutuhkan meski pandemi menerjang," kata Victoria di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
Apalagi, lanjut Victoria, UMKM merupakan sektor yang harus pulih lebih dulu. Karena, 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97%.
"Masyarakat harus terlibat secara nyata, yakni dengan belanja produk UMKM supaya ekonomi bisa tetap bergulir," tandas Victoria.
Menurut Victoria, pemerintah telah melakukan berbagai kolaborasi. Diantaranya, alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp123,46 triliun untuk UMKM dan berbagai program lintas stakeholders telah ditempuh sebagai langkah gotong-royong untuk memastikan UMKM bertahan di tengah dampak Covid-19 yang kian menyesakkan.
Kementerian Koperasi dan UKM juga telah melakukan enam program PEN khusus UMKM, mulai dari Restrukturisasi Usaha hingga Banpres Produktif, 3,4 juta unit UMKM onboarding, Rp303 triliun potensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP), dan Rp35 triliun potensi belanja BUMN, 27 juta masker UMKM senilai Rp150 miliar, kolaborasi sembilan Agregator untuk pemenuhan tujuh komoditas pangan masyarakat dari KUMKM melalui sembilan Klaster Pangan BUMN.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria mengatakan sektor yang sangat potensial untuk digarap adalah sektor pertanian.
“Kita lihat data, sektor pertanian ini trennya tetap positif. Terakhir di kuartal III/2020 angkanya di 2,15%. Ini potensi. Pangan itu tetap dibutuhkan meski pandemi menerjang," kata Victoria di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
Apalagi, lanjut Victoria, UMKM merupakan sektor yang harus pulih lebih dulu. Karena, 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97%.
"Masyarakat harus terlibat secara nyata, yakni dengan belanja produk UMKM supaya ekonomi bisa tetap bergulir," tandas Victoria.
Menurut Victoria, pemerintah telah melakukan berbagai kolaborasi. Diantaranya, alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp123,46 triliun untuk UMKM dan berbagai program lintas stakeholders telah ditempuh sebagai langkah gotong-royong untuk memastikan UMKM bertahan di tengah dampak Covid-19 yang kian menyesakkan.
Kementerian Koperasi dan UKM juga telah melakukan enam program PEN khusus UMKM, mulai dari Restrukturisasi Usaha hingga Banpres Produktif, 3,4 juta unit UMKM onboarding, Rp303 triliun potensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP), dan Rp35 triliun potensi belanja BUMN, 27 juta masker UMKM senilai Rp150 miliar, kolaborasi sembilan Agregator untuk pemenuhan tujuh komoditas pangan masyarakat dari KUMKM melalui sembilan Klaster Pangan BUMN.
(her)