Obligasi Global MIND ID Terbesar di Antara Pertambangan se-Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Holding Industri Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum yang kini dikenal sebagai MIND ID (Mining Industry Indonesia), telah sukses melakukan pricing atas penerbitan obligasi global senilai total USD2,5 miliar (setara dengan Rp37,5 triliun) pada Selasa(12/5) lalu.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa keberhasilan penerbitan obligasi yang terbesar di antara perusahaan pertambangan di Asia ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek jangka panjang MIND ID, yang memiliki fundamental kuat dalam menghadapi situasi ekonomi global yang sulit akibat dampak pandemi Covid-19.
"Dengan tercapainya besaran pendanaan yang dibutuhkan dan target tingkat kupon yang diinginkan, penerbitan obligasi ini memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kemampuan MIND ID dalam mengelola portofolio pembiayaan dan menjaga likuiditas. Perusahaan telah berhasil mengurangi risiko pendanaan kembali dengan memperpanjang rata-rata tenor portfolio pembiayaan dan merendahkan biaya rata-rata pendanaan, sehingga diperkirakan dapat berdampak efisiensi beban bunga," ungkapnya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat(15/5/2020).
(Baca Juga: Beli Vale, Inalum Terbitkan Global Bond Rp37,5 Triliun)
Obligasi yang dipasarkan di Singapura, Hong Kong, London, dan New York ini menurutnya menjadi salah satu indikasi kepercayaan dunia internasional terhadap MIND ID. Hal itu juga dapat terlihat dalam permintaan akan obligasi ini yang melebihi 6,4 kali dari penawaran yang diumumkan, serta profil investor yang berkualitas di mana lebih dari 75% pemegang obligasi tersebut adalah asset/fund managers.
Dalam penerbitan obligasi ini, MIND ID dibantu oleh BNP Paribas yang berbasis di Prancis, Citigroup Global Markets Inc. di Amerika Serikat dan HSBC Limited di Inggris yang bertindak sebagai Joint Global Coordinators, Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers. Selain itu, DBS Bank Ltd. yang berbasis di Singapura, Mandiri Securities Pte. Ltd. (bagian dari Mandiri Sekuritas) di Singapura, Malayan Banking Berhard (Maybank) di Malaysia, Mizuho Securities Asia Limited, MUFG Securities Asia Limited dan SMBC Nikko Capital Markets Limited yang berbasis di Jepang turut bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers.
Untuk penerbitan ini, obligasi global MIND ID mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch. Obligasi ini akan didaftarkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST). Tidak ada aset maupun saham yang dijaminkan oleh Inalum dan anak usaha dalam penerbitan obligasi ini.
Adapun obligasi global tersebut terdiri dari tiga masa jatuh tempo sebagai berikut: Senilai USD1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 4,750% dan tenor hingga 2025; senilai USD1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,450% dan tenor hingga 2030; dansenilai USD500 juta dengan tingkat kupon sebesar 5,800% dan tenor hingga 2050.
"Pendanaan yang diterima MIND ID dari obligasi tersebut akan digunakan antara lain untuk pembelian kembali (refinancing) dan akuisisi strategis, dan yang sudah menjadi rahasia umum, untuk akuisisi PT Vale Indonesia, dan membantu pelunasan pembiayaan-pembiayaan yang ada di grup MIND ID," pungkas Orias.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa keberhasilan penerbitan obligasi yang terbesar di antara perusahaan pertambangan di Asia ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek jangka panjang MIND ID, yang memiliki fundamental kuat dalam menghadapi situasi ekonomi global yang sulit akibat dampak pandemi Covid-19.
"Dengan tercapainya besaran pendanaan yang dibutuhkan dan target tingkat kupon yang diinginkan, penerbitan obligasi ini memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kemampuan MIND ID dalam mengelola portofolio pembiayaan dan menjaga likuiditas. Perusahaan telah berhasil mengurangi risiko pendanaan kembali dengan memperpanjang rata-rata tenor portfolio pembiayaan dan merendahkan biaya rata-rata pendanaan, sehingga diperkirakan dapat berdampak efisiensi beban bunga," ungkapnya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat(15/5/2020).
(Baca Juga: Beli Vale, Inalum Terbitkan Global Bond Rp37,5 Triliun)
Obligasi yang dipasarkan di Singapura, Hong Kong, London, dan New York ini menurutnya menjadi salah satu indikasi kepercayaan dunia internasional terhadap MIND ID. Hal itu juga dapat terlihat dalam permintaan akan obligasi ini yang melebihi 6,4 kali dari penawaran yang diumumkan, serta profil investor yang berkualitas di mana lebih dari 75% pemegang obligasi tersebut adalah asset/fund managers.
Dalam penerbitan obligasi ini, MIND ID dibantu oleh BNP Paribas yang berbasis di Prancis, Citigroup Global Markets Inc. di Amerika Serikat dan HSBC Limited di Inggris yang bertindak sebagai Joint Global Coordinators, Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers. Selain itu, DBS Bank Ltd. yang berbasis di Singapura, Mandiri Securities Pte. Ltd. (bagian dari Mandiri Sekuritas) di Singapura, Malayan Banking Berhard (Maybank) di Malaysia, Mizuho Securities Asia Limited, MUFG Securities Asia Limited dan SMBC Nikko Capital Markets Limited yang berbasis di Jepang turut bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers.
Untuk penerbitan ini, obligasi global MIND ID mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch. Obligasi ini akan didaftarkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST). Tidak ada aset maupun saham yang dijaminkan oleh Inalum dan anak usaha dalam penerbitan obligasi ini.
Adapun obligasi global tersebut terdiri dari tiga masa jatuh tempo sebagai berikut: Senilai USD1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 4,750% dan tenor hingga 2025; senilai USD1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,450% dan tenor hingga 2030; dansenilai USD500 juta dengan tingkat kupon sebesar 5,800% dan tenor hingga 2050.
"Pendanaan yang diterima MIND ID dari obligasi tersebut akan digunakan antara lain untuk pembelian kembali (refinancing) dan akuisisi strategis, dan yang sudah menjadi rahasia umum, untuk akuisisi PT Vale Indonesia, dan membantu pelunasan pembiayaan-pembiayaan yang ada di grup MIND ID," pungkas Orias.
(fai)