Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar Peduli Korban Gempa Sulbar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar, menyerahkan bantuan kepada korban bencana gempa bumi bermagnitudo 6,2 di Majene dan Mamuju Provinsi Sulbar.
Gempa bumi yang mengguncang provinsi tetangga Sulsel ini pada Jumat (15/01/2021), menyebabkan 81 warga meninggal dunia dan ribuan warga lainnya kehilangan tempat tinggal.
Sebagai bentuk kepedulian, PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar menyerahkan secara langsung bantuan bina lingkungan masyarakat terdampak bencana gempa bumi di titik-titik pengungsian yang ada di Kabupaten terdampak.
Penyerahan bantuan dilaksanakan secara simbolis di Rumah BUMN Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene yang juga menjadi Posko Siaga Bencana Gempa Bumi sekaligus dapur umum.
Penanggungjawab Posko BUMN Mamuju, Agus Dwi, menerima langsung bantuan yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero).
“Saya mewakili warga Mamuju mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Pegadaian . Bantuan yang kami terima hari ini, akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat luas, semoga Mamuju bisa segera pulih kembali,” kata dia.
Rincian bantuan yang diberikan adalah 110 sak beras berukuran 5 kg, 30 sak beras berukuran 10 kg, 60 dus mie instan, 100 pcs makanan kaleng, 133 pcs roti, 21 buah selimut berukuran 150 cm, 20 buah tikar berukuran besar dan 10 buah tikar berukuran kecil. Selain itu, terdapat juga makanan untuk bayi beserta obat-obatan yang dibagikan.
Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar, Zulfan Adam, menyebutkan bahwa, penyaluran bantuan ke daerah terdampak merupakan prioritas sejak gempa bumi terjadi.
“Hari ini tim dari Pegadaian Kanwil VI Makassar sudah sampai di Mamuju setelah sebelumnya menyerahkan bantuan di Majene. Ini adalah salah satu bentuk dukungan kami kepada korban bencana gempa bumi, untuk memastikan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini,” kata dia.
Bencana gempa bumi di Sulawesi Barat juga menyebabkan Kantor Cabang Pegadaian di Mamuju mengalami kerusakan. Sementara itu, 6 outlet lain masih berstatus tutup sementara menunggu situasi yang lebih kondusif.
Gempa bumi yang mengguncang provinsi tetangga Sulsel ini pada Jumat (15/01/2021), menyebabkan 81 warga meninggal dunia dan ribuan warga lainnya kehilangan tempat tinggal.
Sebagai bentuk kepedulian, PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar menyerahkan secara langsung bantuan bina lingkungan masyarakat terdampak bencana gempa bumi di titik-titik pengungsian yang ada di Kabupaten terdampak.
Penyerahan bantuan dilaksanakan secara simbolis di Rumah BUMN Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene yang juga menjadi Posko Siaga Bencana Gempa Bumi sekaligus dapur umum.
Penanggungjawab Posko BUMN Mamuju, Agus Dwi, menerima langsung bantuan yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero).
“Saya mewakili warga Mamuju mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Pegadaian . Bantuan yang kami terima hari ini, akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat luas, semoga Mamuju bisa segera pulih kembali,” kata dia.
Rincian bantuan yang diberikan adalah 110 sak beras berukuran 5 kg, 30 sak beras berukuran 10 kg, 60 dus mie instan, 100 pcs makanan kaleng, 133 pcs roti, 21 buah selimut berukuran 150 cm, 20 buah tikar berukuran besar dan 10 buah tikar berukuran kecil. Selain itu, terdapat juga makanan untuk bayi beserta obat-obatan yang dibagikan.
Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar, Zulfan Adam, menyebutkan bahwa, penyaluran bantuan ke daerah terdampak merupakan prioritas sejak gempa bumi terjadi.
“Hari ini tim dari Pegadaian Kanwil VI Makassar sudah sampai di Mamuju setelah sebelumnya menyerahkan bantuan di Majene. Ini adalah salah satu bentuk dukungan kami kepada korban bencana gempa bumi, untuk memastikan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini,” kata dia.
Bencana gempa bumi di Sulawesi Barat juga menyebabkan Kantor Cabang Pegadaian di Mamuju mengalami kerusakan. Sementara itu, 6 outlet lain masih berstatus tutup sementara menunggu situasi yang lebih kondusif.
(agn)