Pasca-Gempa, Menteri Basuki Audit Kelayakan Bangunan di Sulbar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimujono menyatakan untuk menjamin keamanan, semua bangunan akan diaudit teknis kelayakannya, terutama bangunan pemerintah dan perumahan yang masih berdiri usai dilanda gempa di Sulawesi Barat .
"Audit bertujuan untuk menentukan masih layak atau tidak bangunan meskipun terlihat kasat mata sekilas masih bagus. Jika masih layak untuk digunakan, maka cukup direnovasi sedikit," ujar Basuki di Jakarta, Rabu (20/1/2021). ( Baca juga:Menteri Basuki Perkirakan Serapan Anggaran PUPR Capai Rp14 T di Januari 2021 )
Hasil audit akan menjadi data untuk program penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sulbar.
Untuk bergerak cepat melakukan penanganan tanggap darurat, Menteri Basuki telah menunjuk Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Ditjen Bina Marga Thomas Setiabudi Aden sebagai komandan lapangan penanganan darurat bencana gempa di Sulbar yang akan mengkoordinasi balai-balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di provinsi untuk melaksanakan penanganan tanggap darurat.
Sebagai upaya penanganan darurat bencana gempa di Sulbar, Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat untuk memulai pembersihan puing-puing bangunan di Kabupaten Mamuju dan Majene yang kondisinya paling parah. Alat berat yang telah dikerahkan berupa 9 excavator, 1 unit backhoe loader, 1 unit dozer, 1 unit tronton, 5 unit dump truck, dan 1 unit mobil crane. ( Baca juga:Komisi IX DPR Minta Tokoh Agama Masuk Prioritas Vaksinasi Covid-19 )
Selain itu, Kementerian PUPR juga mengerahkan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi pengungsi dan masyarakat terdampak, mencakup 6 unit mobil tangki air, 30 unit tangki air, 1 unit mobil toilet, dan 10 unit tenda darurat.
"Audit bertujuan untuk menentukan masih layak atau tidak bangunan meskipun terlihat kasat mata sekilas masih bagus. Jika masih layak untuk digunakan, maka cukup direnovasi sedikit," ujar Basuki di Jakarta, Rabu (20/1/2021). ( Baca juga:Menteri Basuki Perkirakan Serapan Anggaran PUPR Capai Rp14 T di Januari 2021 )
Hasil audit akan menjadi data untuk program penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sulbar.
Untuk bergerak cepat melakukan penanganan tanggap darurat, Menteri Basuki telah menunjuk Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Ditjen Bina Marga Thomas Setiabudi Aden sebagai komandan lapangan penanganan darurat bencana gempa di Sulbar yang akan mengkoordinasi balai-balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di provinsi untuk melaksanakan penanganan tanggap darurat.
Sebagai upaya penanganan darurat bencana gempa di Sulbar, Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat untuk memulai pembersihan puing-puing bangunan di Kabupaten Mamuju dan Majene yang kondisinya paling parah. Alat berat yang telah dikerahkan berupa 9 excavator, 1 unit backhoe loader, 1 unit dozer, 1 unit tronton, 5 unit dump truck, dan 1 unit mobil crane. ( Baca juga:Komisi IX DPR Minta Tokoh Agama Masuk Prioritas Vaksinasi Covid-19 )
Selain itu, Kementerian PUPR juga mengerahkan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi pengungsi dan masyarakat terdampak, mencakup 6 unit mobil tangki air, 30 unit tangki air, 1 unit mobil toilet, dan 10 unit tenda darurat.
(uka)