Ngutang demi Beli Saham, Bukan Fenomena Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena pembelian saham memakai uang hasil utang ramai diperbincangkan. Bahkan banyak investor pemula yang rela menggadaikan BPKB atau surat tanah agar bisa berinvestasi di saham.
Menurut Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah, investor saham yang menggunakan sumber dana utang sebenarnya bukan hal yang baru.
"Walaupun sangat berisiko dan seharusnya dihindari. Besar kecilnya risiko penggunaan utang dalam investasi saham akan bergantung kepada jenis utang yang digunakan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/1/2021). ( Baca juga:Investor Pemula! Dengarkan Nih Saran BEI Soal Main Saham dari 'Uang Panas' )
Apabila utang jangka panjang dan bunganya tidak terlalu tinggi, risiko investasi sahamnya masih terukur. Investor masih mempunyai peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Tapi kalau utangnya utang jangka pendek dengan suku bunga tinggi maka akan sulit untuk mengejar keuntungan. Investor bisa semakin berisiko jika harga saham buruannya jatuh. ( Baca juga:Samsung Galaxy S21 Ultra 512GB Jadi yang Paling Laris di Indonesia )
"Saya kira investor yang menggunakan utang untuk investasi saham sudah sangat mengkalkulasikan semua risiko dan peluangnya," papar dia.
Dengan kata lain, yang bersangkutan seharusnya adalah mereka yang well educated atau literasi keuangannya cukup tinggi. "Setidaknya dia pasti bisa berhitung bahwa tingkat keuntungan di pasar modal jauh lebih tinggi dibandingkan biaya bunga utang," ungkap dia.
Menurut Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah, investor saham yang menggunakan sumber dana utang sebenarnya bukan hal yang baru.
"Walaupun sangat berisiko dan seharusnya dihindari. Besar kecilnya risiko penggunaan utang dalam investasi saham akan bergantung kepada jenis utang yang digunakan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/1/2021). ( Baca juga:Investor Pemula! Dengarkan Nih Saran BEI Soal Main Saham dari 'Uang Panas' )
Apabila utang jangka panjang dan bunganya tidak terlalu tinggi, risiko investasi sahamnya masih terukur. Investor masih mempunyai peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Tapi kalau utangnya utang jangka pendek dengan suku bunga tinggi maka akan sulit untuk mengejar keuntungan. Investor bisa semakin berisiko jika harga saham buruannya jatuh. ( Baca juga:Samsung Galaxy S21 Ultra 512GB Jadi yang Paling Laris di Indonesia )
"Saya kira investor yang menggunakan utang untuk investasi saham sudah sangat mengkalkulasikan semua risiko dan peluangnya," papar dia.
Dengan kata lain, yang bersangkutan seharusnya adalah mereka yang well educated atau literasi keuangannya cukup tinggi. "Setidaknya dia pasti bisa berhitung bahwa tingkat keuntungan di pasar modal jauh lebih tinggi dibandingkan biaya bunga utang," ungkap dia.
(uka)