9 Ruas Jalan Tol Dijual Murni Upaya Penyehatan Keuangan Waskita Group

Kamis, 28 Januari 2021 - 14:23 WIB
loading...
9 Ruas Jalan Tol Dijual Murni Upaya Penyehatan Keuangan Waskita Group
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memastikan, rencana penjualan9 ruas jalan tol PT Waskita Karya tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan proyek jalan tol yang masih akan dilakukan pemerintah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memastikan, rencana penjualan 9 ruas jalan tol PT Waskita Karya tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan proyek jalan tol yang masih akan dilakukan pemerintah. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Waskita Karya adalah murni aksi korporasi untuk menyehatkan keuangan perseroan.

"Itu enggak ada kaitannya, ini murni divestasi dalam rangka penyehatan keuangan Waskita Group," ucap Kepala Bagian Umum Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Mahbullah Nurdin saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (28/1/2021).



PT Waskita Karya berencana untuk menjual 9 ruas jalan tolnya . Tujuan dari aksi korporasi tersebut ditekankan untuk menyehatkan kembali keuangan dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi tersebut.

Kepala BPJT mengatakan, meskipun nantinya kesembilan tol tersebut belum terjual, Waskita Karya masih diperbolehkan untuk mengikuti lelang proyek jalan tol. Namun tetap pemenang lelang akan diputuskan oleh BPJT lewat review.

Namun ada baiknya, jika Waskita ingin mengikuti proyek harus membentuk konsorsium. Karena jika hanya ikut sendiri, akan sangat berat bagi perusahaan BUMN Karya tersebut. "Tergantung porsinya, kalau konsorsium dengan yang lain masih boleh saja. Kalau dia sendiri mungkin akan berat," ujarnya.



Ia juga memberikan catatan dalam membentuk konsorsium, nantinya BPJT juga akan melihat dari nilai investasi dan porsi saham dari perusahaan BUMN Konstruksi tersebut. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kemampuan keuangan dari perusahaan.

"Berat untuk keuangan mereka. Pasti mereka juga enggak akan ikut lelang tol sendiri. Pasti akan konsorsium dengan partner yang lain. Nah itu kita lihat nilai investasi dan berapa komposisi dalam konsorsium itu," jelasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)