Waskita Karya Sukses Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp15 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mendapatkan nilai kontrak baru (NKB) hingga Oktober 2020 sebesar Rp15 triliun dari target sampai dengan Desember 2020 sebesar Rp26 triliun. NKB tersebut berasal dari proyek Pengembangan Bisnis, Pemerintah, BUMN, dan Swasta, sehingga total kontrak yang dikelola sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp65 triliun. Waskita pun terus berusaha mendapatkan proyek-proyek baru agar ke depan menjadi berimbang antara pengembangan bisnis (investasi) dengan proyek-proyek eksternal.
Proyek-proyek eksternal tersebut di antaranya berasal dari Pemerintah, BUMN, Swasta, dan Luar Negeri. Hal itu dilakukan untuk memperkuat arus kas dengan target bisa menyumbang 50% terhadap total kontrak baru setiap tahun. "Proyek yang sifatnya langsung dari eksternal sangat dibutuhkan untuk mendanai fixed cost perseroan setiap tahun," ucap Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono, di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Menurut Destiawan, saat ini Waskita juga sedang menyiapkan strategi restrukturisasi utang. Strategi pertama menyelesaikan permasalahan arus kas akibat mundurnya rencana divestasi sebagai dampak wabah Covid-19 serta alokasi anggaran pemerintah yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Kedua menjalankan restrukturisasi utang-utang bertenor pendek menjadi tenor panjang khususnya untuk investasi tol sehingga dapat melonggarkan kredit untuk kepentingan proyek-proyek eksternal. Ketiga terkait kelanjutan divestasi ruas tol bisa dalam bentuk penjualan seluruh kepemilikan saham konsesi ruas tol. Selain itu bisa juga melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
"Kami tetap melanjutkan rencana divestasi setidaknya empat ruas tol dalam waktu dekat. Akibat pandemi Covid-19 pelaksanaannya mundur dari target semula dan kami terus berusaha untuk bisa segera teratasi," ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meingkatkan program human capital untuk menunjang pengembangan perusahaan. Peningkatan tersebut dilaksanakan berlandaskan budaya AKHLAK atau Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. "Strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan kreasi seluruh insan Waskita Karya," ucap Destiawan.
Terakhir, Waskita juga mengembangkan aplikasi WIDE atau Waskita Integrated Digital Enterprise. Adapun kegunaan aplikasi tersebut untuk mengkompilasi beberapa aplikasi teknis seperti Waskita Aplication Vendor Excellence (WAVE), Waskita Employee Self Service Tecnology (WEST), Waskita Enterprise Risk management (WARM), Waskita Equipment Log and list (WELL), Whistle Blowing System (WBS), QHSE Application, Project Monitoring System (PROMIS), dan implementasi software Enterprise Resource Planning (ERP) dengan platform SAP S/4 HANA.
Proyek-proyek eksternal tersebut di antaranya berasal dari Pemerintah, BUMN, Swasta, dan Luar Negeri. Hal itu dilakukan untuk memperkuat arus kas dengan target bisa menyumbang 50% terhadap total kontrak baru setiap tahun. "Proyek yang sifatnya langsung dari eksternal sangat dibutuhkan untuk mendanai fixed cost perseroan setiap tahun," ucap Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono, di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Menurut Destiawan, saat ini Waskita juga sedang menyiapkan strategi restrukturisasi utang. Strategi pertama menyelesaikan permasalahan arus kas akibat mundurnya rencana divestasi sebagai dampak wabah Covid-19 serta alokasi anggaran pemerintah yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Kedua menjalankan restrukturisasi utang-utang bertenor pendek menjadi tenor panjang khususnya untuk investasi tol sehingga dapat melonggarkan kredit untuk kepentingan proyek-proyek eksternal. Ketiga terkait kelanjutan divestasi ruas tol bisa dalam bentuk penjualan seluruh kepemilikan saham konsesi ruas tol. Selain itu bisa juga melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
"Kami tetap melanjutkan rencana divestasi setidaknya empat ruas tol dalam waktu dekat. Akibat pandemi Covid-19 pelaksanaannya mundur dari target semula dan kami terus berusaha untuk bisa segera teratasi," ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meingkatkan program human capital untuk menunjang pengembangan perusahaan. Peningkatan tersebut dilaksanakan berlandaskan budaya AKHLAK atau Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. "Strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan kreasi seluruh insan Waskita Karya," ucap Destiawan.
Terakhir, Waskita juga mengembangkan aplikasi WIDE atau Waskita Integrated Digital Enterprise. Adapun kegunaan aplikasi tersebut untuk mengkompilasi beberapa aplikasi teknis seperti Waskita Aplication Vendor Excellence (WAVE), Waskita Employee Self Service Tecnology (WEST), Waskita Enterprise Risk management (WARM), Waskita Equipment Log and list (WELL), Whistle Blowing System (WBS), QHSE Application, Project Monitoring System (PROMIS), dan implementasi software Enterprise Resource Planning (ERP) dengan platform SAP S/4 HANA.
(nng)