Industri Baterai Dikaitkan dengan Pilpres 2024, Pahala: Hanya Ingin Ambil Kesempatan

Rabu, 03 Februari 2021 - 06:16 WIB
loading...
Industri Baterai Dikaitkan dengan Pilpres 2024, Pahala: Hanya Ingin Ambil Kesempatan
Wamen BUMM I Pahala Mansury menegaskan, tidak ada kaitannya pembangunan industri baterai kendaraan listrik dengan kepentingan politik pihak mana pun dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 2024 mendatang. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah menapikan tuduhan politisasi dibalik pendirian pembangunan industri baterai kendaraan listrik yang tengah digenjot sejumlah perseroan pertambangan dan energi plat merah. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMM) I Pahala Mansury menegaskan, tidak ada kaitannya pembangunan industri baterai kendaraan listrik dengan kepentingan politik pihak mana pun dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 2024 mendatang.


Pembangunan mega proyek tersebut merupakan kesempatan emas bagi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kendaraan listrik di tengah wacana penggunaan energi baru terbarukan atau renewable energy yang menjadi topik hangat negara-negara maju dunia.

"Terkait politik ini gak ada pikiran sama sekali ke situ, kita hanya ingin kesempatan ini tak disia-siakan," ujar Pahala dalam Webinar.

Pemerintah memastikan ekosistem industri baterai kendaraan listrik menjadi wacana yang menarik perhatian investor dalam dan luar negeri. Perhatian itu dasari pada bentuk energi masa depan di hampir banyak negara yang akan dikonversi menjadi baterai.

"Saya sendiri beberapa waktu yang lalu diundang di beberapa acara webinar sebagai pembicara atau konferensi yang dihadiri oleh investor dalam dan luar negeri, dan memang mereka semua sampaikan salah satu topik yang mereka minta saya bicarakan adalah di bidang karbon atau terkait dengan renewable energy, khususnya mengenai topik baterai," kata dia.

Indonesia dinilai mampu membangun industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi. Keyakinan itu bertolak dari kondisi ekonomi Indonesia yang diklaim menempati posisi ke-7 sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2020.



Pertumbuhan ekonomi yang baik akan mempengaruhi kemampuan otoritas suatu negara untuk mengeksplorasi dan mengelola industri baterai. Dalam konteks itu, Indonesia memiliki kekuatan yang mumpuni untuk mendorong perkembangan industri baterai kendaraan listrik yang tengah digodok sejumlah BUMN Engeri.

"Disisi lain, kita sebagai negara yang memiliki posisi yang sangat kuat sumber daya mineral hulu, khususnya saat ini adalah mineral yang sangat dibutuhkan untuk melakukan atau untuk memproduksi baterai. Salah satu kandungan yang paling utama untuk produksi baterai adalah nikel dan Indonesia memiliki cadangan nomor 1 untuk bisa berproduksi nikel di dunia saat ini," tuturnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2099 seconds (0.1#10.140)