Penerima Bansos Tunai Bertambah, PT Pos Lakukan Persiapan Lebih Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia siap menyalurkan seluruh bantuan sosial tunai (bansos tunai/BST) 2021 dari Kemensos ke seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, jumlah KPM penerima BST bertambah seiring perkembangan pandemi Covid-19 yang saat ini jumlahnya terus meningkat.
"Memang kebutuhan BST dirasa masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya pada kondisi pandemi ini. (BST) masih jadi andalan untuk memulihkan ekonomi," kata Charles di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Dengan adanya penambahan target jumlah KPM, Charles menegaskan pihaknya akan melakukan persiapan yang lebih baik. Terlebih pihaknya sudah belajar dari pengalaman sepanjang 2020. Agar penyaluran ini berjalan sukses, satu hal utama yang patut diperhatikan ialah penerapan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan. Misalnya, menentukan jumlah orang yang datang ke kantor Pos Indonesia, atau komunitas.
Upaya lainnya, pegawai PT Pos Indonesia menyambangi langsung rumah KPM, khususnya KPM yang sedang jatuh sakit dan lanjut usia (lansia). "Kami pernah menerapkan protokol kesehatan yang lengkap. Seluruh alat pelindung diri (APD) digunakan. Biasanya di tempat yang jumlah kasus positif Covid-19 tinggi. Kami istilahnya zona hitam," katanya.
Saat ini, PT Pos menyalurkan bansos tunai pada Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten. Para KPM merasakan perubahan yang baik setelah mendapatkan BST. Proses penyaluran BST di Pakulonan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lurah Pakulonan Dwi Santoso menyatakan, KPM yang hadir di lokasi telah ditentukan sesuai data penerima. "Para warga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan hidup sehat," bebernya.
Salah satu penerima BST, Rini Ariani mengapresiasi peran Kemensos dan PT Pos Indonesia yang telah menyalurkan BST kepada KPM di tengah pandemi Covid-19. Dengan adanya BST, Rini mengaku, BST ini sangat membantunya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Beban keluarga saya (jadi) tidak terlalu berat," kata Rini.
Sebelumnya, Rini mendapat bantuan berupa sembako. Mulai tahun ini, dia mendapat bantuan secara tunai, yakni BST. "Pembayarannya juga dimudahkan oleh petugas pos. Saya hanya membawa undangan yang kemudian discan oleh petugas. Lalu dicocokkan dengan KTP dan kartu keluarga," ujar Rini.
Sementara itu, petugas juru bayar di kelurahan Serpong, M Rojalih merasa senang menjadi bagian dari PT Pos Indonesia saat menyalurkan bantuan tersebut. Dia melihat dengan jelas wajah-wajah yang penuh harapan saat melakukan proses pembayaran kepada KPM.
Menurutnya BST tunai ini, sangat bermanfaat bagi para penerima. Mengingat kondisi ekonomi saat ini yang sedang terpuruk. "Saya berharap bantuan ini dapat terealisasi dengan lancar dan tercapai sesuai harapan dari Kemensos," tutur Rojalih.
Seperti diketahui, BST merupakan salah satu program pemerintah bagian dari kebijakan jaring pengamanan sosial. Dilaksanakannya kebijakan ini dalam rangka pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari Covid-19. Setiap KPM diberikan bantuan tunai sebesar Rp300 ribu. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan dapat menyalurkan BST kepada 10 juta KPM, dari sebelumnya sembilan juta KPM pada 2020.
Sepanjang 2020, sebanyak 97% KPM telah menerima BST yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia di seluruh wilayah Indonesia. Tahun ini, ditargetkan BST tersalurkan 100%.
Lihat Juga: Berikut Daftar Bansos yang Cair Bulan November 2024: Bantuan untuk Kesejahteraan Masyarakat
"Memang kebutuhan BST dirasa masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya pada kondisi pandemi ini. (BST) masih jadi andalan untuk memulihkan ekonomi," kata Charles di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Dengan adanya penambahan target jumlah KPM, Charles menegaskan pihaknya akan melakukan persiapan yang lebih baik. Terlebih pihaknya sudah belajar dari pengalaman sepanjang 2020. Agar penyaluran ini berjalan sukses, satu hal utama yang patut diperhatikan ialah penerapan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan. Misalnya, menentukan jumlah orang yang datang ke kantor Pos Indonesia, atau komunitas.
Upaya lainnya, pegawai PT Pos Indonesia menyambangi langsung rumah KPM, khususnya KPM yang sedang jatuh sakit dan lanjut usia (lansia). "Kami pernah menerapkan protokol kesehatan yang lengkap. Seluruh alat pelindung diri (APD) digunakan. Biasanya di tempat yang jumlah kasus positif Covid-19 tinggi. Kami istilahnya zona hitam," katanya.
Saat ini, PT Pos menyalurkan bansos tunai pada Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten. Para KPM merasakan perubahan yang baik setelah mendapatkan BST. Proses penyaluran BST di Pakulonan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lurah Pakulonan Dwi Santoso menyatakan, KPM yang hadir di lokasi telah ditentukan sesuai data penerima. "Para warga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan hidup sehat," bebernya.
Salah satu penerima BST, Rini Ariani mengapresiasi peran Kemensos dan PT Pos Indonesia yang telah menyalurkan BST kepada KPM di tengah pandemi Covid-19. Dengan adanya BST, Rini mengaku, BST ini sangat membantunya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Beban keluarga saya (jadi) tidak terlalu berat," kata Rini.
Sebelumnya, Rini mendapat bantuan berupa sembako. Mulai tahun ini, dia mendapat bantuan secara tunai, yakni BST. "Pembayarannya juga dimudahkan oleh petugas pos. Saya hanya membawa undangan yang kemudian discan oleh petugas. Lalu dicocokkan dengan KTP dan kartu keluarga," ujar Rini.
Sementara itu, petugas juru bayar di kelurahan Serpong, M Rojalih merasa senang menjadi bagian dari PT Pos Indonesia saat menyalurkan bantuan tersebut. Dia melihat dengan jelas wajah-wajah yang penuh harapan saat melakukan proses pembayaran kepada KPM.
Menurutnya BST tunai ini, sangat bermanfaat bagi para penerima. Mengingat kondisi ekonomi saat ini yang sedang terpuruk. "Saya berharap bantuan ini dapat terealisasi dengan lancar dan tercapai sesuai harapan dari Kemensos," tutur Rojalih.
Seperti diketahui, BST merupakan salah satu program pemerintah bagian dari kebijakan jaring pengamanan sosial. Dilaksanakannya kebijakan ini dalam rangka pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari Covid-19. Setiap KPM diberikan bantuan tunai sebesar Rp300 ribu. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan dapat menyalurkan BST kepada 10 juta KPM, dari sebelumnya sembilan juta KPM pada 2020.
Sepanjang 2020, sebanyak 97% KPM telah menerima BST yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia di seluruh wilayah Indonesia. Tahun ini, ditargetkan BST tersalurkan 100%.
Lihat Juga: Berikut Daftar Bansos yang Cair Bulan November 2024: Bantuan untuk Kesejahteraan Masyarakat
(fai)