Disuntik Investor, Bisnis Kuliner Besutan Diemas Beck Siap Go Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu pemain industri makanan siap saji (ready meals) besutan aktor Dimas Back, Laukita milik Umara Group mendapatkan pendanaan dari investor baru, yakni PT Amartha Koru Management (AKM). Pendanaan ini diumumkan seiring peningkatan penjualan produk Laukita sepanjang 2020.
Co-Founder Laukita Dimas Beckmengungkapkan pendanaan tersebut disepakati mengikuti performa bisnis Laukita yang positif meski di tengah pandemi Covid-19. Selama tahun 2020 lalu, penjualan produk Laukita mengalami peningkatan yang signifikan didorong inovasi kuliner dan model bisnis unik yang dikenalkan Laukita kepada publik.
"Kami membuat berbagai inisiatif seperti membentuk timresellertanpa modal, serta membuka peluang sebagaistockistdengan biaya ringan, sehingga mereka dapat lebih mudah memulai berbisnis tanpa harus punya risiko yang tinggi," kata dia melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Menurut dia parastockisttidak perlu khawatir soal tren konsumsiready mealsakan tetap bertahan. Pasalnya hasil riset dari Grand View Research menyatakan bahwa pasar makanan siap saji secara global mencatat nilai USD159,15 miliar pada 2019 dan diperkirakan akan terus tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5% dari 2020 hingga 2027.
"Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi, konsumen tetap membeli makananready mealsini karena umur penyimpanan yang lebih lama dan memasaknya lebih mudah," kata dia.
Sementara itu, Founder Laukita Adhia Absar Arrymanmengatakan dengan menggabungkan inovasi resep nusantara dan teknologi Laukita hadir sebagaione stop solutionyang menjawab kebutuhan, selera, dan jenis pola makan masyarakat yang beragam. Semua ini dikemas dalam bentuk produkready mealsberkualitas premium tanpa bahan pengawet yang bisa disajikan dengan praktis hanya dalam 3 menit.
Laukita pun menjadi yang pertama menggunakan teknologi kemasanvacuum packeduntuk makanan siap saji di Indonesia. "Kami bangga dan senang karena inovasi yang kami hadirkan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pengakuan dari para investor," kata dia.
Dia mengatakan inovasiout of the boxdan model bisnis yang berkelanjutan membawa dampak sosial menjadi daya tarik yang kuat bagi investor. Ke depannya, Laukita akan mengalokasikan hasil pendanaannya untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur berupa pabrik dengan sertifikasi siap ekspor, serta keperluan pemasaran.
Kedua hal ini sejalan dengan target Laukita berikutnya, yaitu meracik varian resep makanan yang lebih inovatif, mempercepat penetrasi pasar, serta memperluas distribusi produk ke kota-kota besar di Indonesia dan ke luar negeri. Pendanaan ini, imbuhnya, menunjukkan adanya keyakinan yang tinggi bahwa industriready mealsmemiliki peluang yang besar untuk berkembang.
"Dengan peluang besar tersebut, kami yakin dapat menjadi pionir yang menggabungkan resep kuliner Indonesia dan teknologi, sehingga kita bisa menciptakan suatu ekosistem baru dalam industri makanan. Kami juga optimis dapat membawa cita rasa nusantara ke kancah internasional," kata dia.
Perwakilan dari AKMLisa Iskandar membeberkan alasan memberikan pendanaan kepada Laukita. Menurutnya produk model bisnis, serta dampak sosial yang telah diciptakan oleh Laukita sejauh ini menjanjikan bukan hanya sebatas makanan siap saji dalam kemasan, namun sebuah gebrakan solusi terbaik makanan masa depan.
"Kami semakin yakin dengan hal ini setelah melihat kemampuan adaptasi tinggi yang Laukita tunjukkan selama masa pandemi ini. Sebagai investor dan rekan kolaborasi, kami siap mendukung Laukita melebarkan sayapnya bahkan hingga ke luar negeri agar nantinya kuliner Indonesia dapat beredar luas di mancanegara," kata dia.
Co-Founder Laukita Dimas Beckmengungkapkan pendanaan tersebut disepakati mengikuti performa bisnis Laukita yang positif meski di tengah pandemi Covid-19. Selama tahun 2020 lalu, penjualan produk Laukita mengalami peningkatan yang signifikan didorong inovasi kuliner dan model bisnis unik yang dikenalkan Laukita kepada publik.
"Kami membuat berbagai inisiatif seperti membentuk timresellertanpa modal, serta membuka peluang sebagaistockistdengan biaya ringan, sehingga mereka dapat lebih mudah memulai berbisnis tanpa harus punya risiko yang tinggi," kata dia melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Menurut dia parastockisttidak perlu khawatir soal tren konsumsiready mealsakan tetap bertahan. Pasalnya hasil riset dari Grand View Research menyatakan bahwa pasar makanan siap saji secara global mencatat nilai USD159,15 miliar pada 2019 dan diperkirakan akan terus tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5% dari 2020 hingga 2027.
"Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi, konsumen tetap membeli makananready mealsini karena umur penyimpanan yang lebih lama dan memasaknya lebih mudah," kata dia.
Sementara itu, Founder Laukita Adhia Absar Arrymanmengatakan dengan menggabungkan inovasi resep nusantara dan teknologi Laukita hadir sebagaione stop solutionyang menjawab kebutuhan, selera, dan jenis pola makan masyarakat yang beragam. Semua ini dikemas dalam bentuk produkready mealsberkualitas premium tanpa bahan pengawet yang bisa disajikan dengan praktis hanya dalam 3 menit.
Laukita pun menjadi yang pertama menggunakan teknologi kemasanvacuum packeduntuk makanan siap saji di Indonesia. "Kami bangga dan senang karena inovasi yang kami hadirkan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pengakuan dari para investor," kata dia.
Dia mengatakan inovasiout of the boxdan model bisnis yang berkelanjutan membawa dampak sosial menjadi daya tarik yang kuat bagi investor. Ke depannya, Laukita akan mengalokasikan hasil pendanaannya untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur berupa pabrik dengan sertifikasi siap ekspor, serta keperluan pemasaran.
Kedua hal ini sejalan dengan target Laukita berikutnya, yaitu meracik varian resep makanan yang lebih inovatif, mempercepat penetrasi pasar, serta memperluas distribusi produk ke kota-kota besar di Indonesia dan ke luar negeri. Pendanaan ini, imbuhnya, menunjukkan adanya keyakinan yang tinggi bahwa industriready mealsmemiliki peluang yang besar untuk berkembang.
"Dengan peluang besar tersebut, kami yakin dapat menjadi pionir yang menggabungkan resep kuliner Indonesia dan teknologi, sehingga kita bisa menciptakan suatu ekosistem baru dalam industri makanan. Kami juga optimis dapat membawa cita rasa nusantara ke kancah internasional," kata dia.
Perwakilan dari AKMLisa Iskandar membeberkan alasan memberikan pendanaan kepada Laukita. Menurutnya produk model bisnis, serta dampak sosial yang telah diciptakan oleh Laukita sejauh ini menjanjikan bukan hanya sebatas makanan siap saji dalam kemasan, namun sebuah gebrakan solusi terbaik makanan masa depan.
"Kami semakin yakin dengan hal ini setelah melihat kemampuan adaptasi tinggi yang Laukita tunjukkan selama masa pandemi ini. Sebagai investor dan rekan kolaborasi, kami siap mendukung Laukita melebarkan sayapnya bahkan hingga ke luar negeri agar nantinya kuliner Indonesia dapat beredar luas di mancanegara," kata dia.
(nng)