Waduh! Jelang RUPS, Saham BBTN Malah Anjlok Kena ARB

Selasa, 09 Maret 2021 - 15:35 WIB
loading...
Waduh! Jelang RUPS, Saham BBTN Malah Anjlok Kena ARB
Saham BBTN mengalami penurunan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA-Isu pergantian direksi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang akan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu, 10 Maret 2021 besok, direspon negatif investor pasar modal. Apalagi dalam RUPS tersebut dikabarkan posisi Direktur Utama BTN akan diisi oleh orang luar.

Pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BE), hari ini, saham dengan kode BBTN tersebut anjlok, bahkan kena auto reject bawah (ARB). Saham BBTN turun 6,98% ke level 2.000. Saham BBTN sejak dibuka langsung mengalami penurunan dari penutupan pada hari sebelumnya sebesar Rp2.150.

Menurut pelaku pasar yang tidak mau disebutkan namanya, penurunan saham BBTN ini terkait kekhawatiran investor dalam RUPS akan ada pergantian direksi. Padahal saat ini, Bank BTN masih dalam tahap berbenah untuk memulihkan bisnis perumahan akibat pandemi Covid-19. “Jika masuk orang baru, ditakutkan transformasi yang sedang dilakukan akan berjalan lambat. Itu kekhawatiran investor,” tegasnya.

Baca juga:Hip Hip Hore, BTN Pangkas Bunga KPR

Sebelumnya, pengembang perumahan menilai dalam masa pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi saat ini, sektor properti butuh sosok berpengalaman khususnya dalam bidang pembiayaan perumahan. Untuk itu pemerintah diminta tidak salah pilih dalam menentukan sosok Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) karena sangat terkait erat dengan industri perumahan Nasional sebagai program nawacita Presiden Joko Widodo.

“Dibutuhkan figur pemimpin yang berpengalaman dan tahu seluk beluk permasalahan mengenai rumah subsidi atau yang biasa disebut FLPP,” ujar Direktur Utama Citra Swarna Group Victor saat dihubungi, kemarin.

Baca juga:Laba BTN Meroket 665,71% di Tahun 2020

Menurut Victor, Bank BTN sangat butuh sosok berpengalaman selain karena kebutuhan pembiayaan yang besar bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), proses menjalankan restrukturisai bagi kami pengembang kecil juga tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak mengerti tentang kredit rumah rakyat.

“Karena sejak awal memang bisnis BTN itu unik, sehingga dibutuhkan figur yang mengerti betul industri rumah rakyat dengan segala permasalahan dan solusinya,” katanya.
.
Untuk itu dia berharap pemerintah akan memilih pemimpin BTN yang mengerti dan berpengalaman mengenai pembiayaan rumah subsidi atau FLPP dan seluk beluk bisnis BTN.

“Kalau tidak berpengalaman, yang repot nanti masyarakat berpenghasilan rendahnya sendiri yang jadi terbengkalai sebagaimana dimaksud dari tujuan program sejuta rumah,” jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)