Untuk komoditas emas, perseroan menargetkan produksi di tahun 2021 sebesar 1,37 ton emas dan penjualan emas sebesar 18 ton emas. SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan, penjualan emas Antam mencatatkan kinerja yang sangat positif di tengah kondisi pandemi.
"Hal tersebut tergambar dari capaian penjualan emas Antam di tahun 2020 yang menjadi penyumbang terbesar dari pendapatan perusahaan dengan nilai Rp19,36 triliun atau 71% dari total penjualan sepanjang 2020," jelas Kunto dalam konferensi pers, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Harga Emas Antam Lebih Mahal Hari Ini, Kuy Cek Rinciannya
Dia melanjutkan, tahun ini perusahaan akan berfokus pada ekspansi pengolahan mineral bersifat hilir serta perluasan basis cadangan dan sumber daya. "Untuk feronikel, Antam menargetkan produksi dan penjualan sebesar 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) di tahun 2021," ujarnya.
Baca Juga:
Selanjutnya untuk bijih bauksit, Antam menargetkan produksi di tahun 2021 sebesar 3 juta wet metric ton (wmt). Sementara untuk penjualan bijih bauksit tahun 2021 ditargetkan sebesar 2,73 juta wmt.
Kemudian untuk komoditas bijih nikel, pada tahun 2021 Antam menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 8,44 wmt dan penjualan bijih nikel ditargetkan sebesar 6,71 juta wmt. Target penjualan bijih nikel meningkat 104% dibandingkan capaian penjualan bijih nikel unaudited tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.
Baca juga: Jajaran Direksi Antam Dirombak, Ini Susunan Barunya
"Ini seiring dengan meningkatnya bijih nikel di dalam negeri seiring dengan aktivitas smelter domestik karena membaiknya industri dan komoditi nikel di dalam negeri," tuturnya.
Lihat Juga: Berbeda Dari Yang Lain, Pria Ini Cover Lagu Tanpa Batas Waktu Versi Rock! Kepoin Sekarang!!
(ind)