Utang BUMN Karya Menggunung, Ekonom Saran 5 Opsi Solusi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Senior Fadhil Hasan menilai pemerintah harus cepat mengatasi utang BUMN Karya yang menggunung. Pasalnya, masalah utang BUMN Karya dapat menggagalkan proyek pemulihan ekonomi.
"Terlalu banyaknya penugasan BUMN Karya ditambah inefisiensi organisasi menyebabkan kesulitan keuangan serius yang jika dibiarkan akan membuat bangkrut," ujarnya dalam webinar Mencari Jalan Keluar Menggunungnya Utang BUMN Karya, Jumat (9/4/2021).
Fadhil menilai BUMN karya lebih banyak melayani kepentingan politik pemerintah dan bukan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. "Pengelolaan BUMN belum banyak berubah, masih terdapat principle-agent problem, dan penunjukan direksi masih diwarnai oleh faktor non-competency," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah memiliki beberapa opsi solusi terhadap BUMN Karya yang menggunung utangnya. Opsi pertama, BUMN tersebut dibiarkan dilikuidasi. Opsi kedua, penambahan saham pemerintah lewat anggaran negara. Opsi ketiga, akuisisi melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) .
Opsi keempat, lakukan restrukturisasi melalui penjualan proyek-proyek yang laku dijual yang kemudian dana tersebut dapat digunakan untuk membayar kewajiban lancarnya BUMN.
Opsi kelima, dengan melakukan privatisasi BUMN tersebut meski opsi terakhir tersebut tidak populer dan sulit mencari sektor swasta di tengah ekonomi sulit saat ini.
"Terlalu banyaknya penugasan BUMN Karya ditambah inefisiensi organisasi menyebabkan kesulitan keuangan serius yang jika dibiarkan akan membuat bangkrut," ujarnya dalam webinar Mencari Jalan Keluar Menggunungnya Utang BUMN Karya, Jumat (9/4/2021).
Fadhil menilai BUMN karya lebih banyak melayani kepentingan politik pemerintah dan bukan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. "Pengelolaan BUMN belum banyak berubah, masih terdapat principle-agent problem, dan penunjukan direksi masih diwarnai oleh faktor non-competency," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah memiliki beberapa opsi solusi terhadap BUMN Karya yang menggunung utangnya. Opsi pertama, BUMN tersebut dibiarkan dilikuidasi. Opsi kedua, penambahan saham pemerintah lewat anggaran negara. Opsi ketiga, akuisisi melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) .
Opsi keempat, lakukan restrukturisasi melalui penjualan proyek-proyek yang laku dijual yang kemudian dana tersebut dapat digunakan untuk membayar kewajiban lancarnya BUMN.
Opsi kelima, dengan melakukan privatisasi BUMN tersebut meski opsi terakhir tersebut tidak populer dan sulit mencari sektor swasta di tengah ekonomi sulit saat ini.
(ind)