Tingkatkan Mutu dan Daya Saing SDM, MPM Gelar Kelas Pelatihan Keterampilan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM) terus memberdayakan, ekonomi masyarakat yang dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan masyarakat sekitar sebagai salah satu pilar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Sehingga berbekal keterampilan yang diperoleh dapat meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja yang lebih baik, atau bahkan memulai usaha sendiri.
Seperti diketahui akibat pandemi Covid-19, telah berakibat sulitnya kondisi perekonomian Indonesia bahkan global. Dimana banyak perusahaan yang tidak bisa survive sehingga terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para karyawannya.
Berbekal pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh perusahaan, maka MPM ingin mengambil bagian untuk menjawab isu sosial ini dengan menggelar program “Life Skill Training Center – Kelas Mengemudi Profesional”. Hal ini diadakan dengan pemberian pelatihan dan pengembangan hard skill dan soft skill bagi para pengemudi non-profesional agar mereka memiliki kemampuan mengemudi yang baik, patuh terhadap peraturan lalu lintas, dan beretika.
Program ini diselenggarakan selama 5 hari, tepatnya pada 22-26 Maret 2021 dan bertempat di Kawasan Sentul City, Bogor. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti tes antigen yang diberlakukan kepada seluruh peserta dan trainer sebelum kegiatan dimulai, dan tetap menggunakan masker serta menjaga jarak selama kegiatan berlangsung.
Adapun materi yang diajarkan dalam kelas pelatihan ini terbagi menjadi 2 fokus; pertama adalah ilmu soft skil pengemudi profesional yang meliputi mindset shifting, service excellence, customer service, etika pengemudi, teknik mengemudi, disiplin lalu lintas, dan keamanan mengemudi. Sedangkan untuk materi hard skill, para peserta diajak untuk mempelajari pengenalan kendaraan dan penguasaan kemudi, pola berkendara yang baik serta materi defensive driving.
Selain itu para peserta juga mendapatkan pengajaran mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yaitu misalnya bagaimana penanganan jika menemukan korban kecelakaan yang patah tulang atau korban yang tidak sadarkan diri, termasuk juga pengetahuan mengenai teknik dan proses CPR.
GM Corporate Communication & Sustainability MPMX, Natalia Lusnita menyampaikan, Life Skill Training Center atau LSTC merupakan salah satu program CSR andalan MPM untuk meningkatkan mutu dan keterampilan SDM. Khususnya yang bekerja di sektor non-profesional maupun mereka yang belum memiliki pekerjaan.
Sejak tahun 2015 hingga 2019, program LSTC berfokus pada pelatihan dan pembekalan SDM untuk menjadi tenaga mekanik profesional sehingga para peserta bisa bekerja di jaringan bengkel resmi atau bahkan memiliki usaha bengkel sendiri. Kali ini, bersama dengan Entitas Anak perusahaan yaitu MPMRent menyasar kelompok pengemudi non-profesional yang komunitasnya semakin besar, yang mungkin selama ini belum pernah mendapatkan pembekalan teknik dan ilmu berkendara yang aman.
"Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini para peserta bisa memiliki dan mengaplikasikan skill untuk menjadi pengendara yang baik dan taat peraturan lalu lintas, sehingga bisa memberikan performa pelayanan yang baik bagi penumpangnya dan tentunya menjadi penunjang bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih layak," terang Natalia.
Seperti diketahui akibat pandemi Covid-19, telah berakibat sulitnya kondisi perekonomian Indonesia bahkan global. Dimana banyak perusahaan yang tidak bisa survive sehingga terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para karyawannya.
Berbekal pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh perusahaan, maka MPM ingin mengambil bagian untuk menjawab isu sosial ini dengan menggelar program “Life Skill Training Center – Kelas Mengemudi Profesional”. Hal ini diadakan dengan pemberian pelatihan dan pengembangan hard skill dan soft skill bagi para pengemudi non-profesional agar mereka memiliki kemampuan mengemudi yang baik, patuh terhadap peraturan lalu lintas, dan beretika.
Program ini diselenggarakan selama 5 hari, tepatnya pada 22-26 Maret 2021 dan bertempat di Kawasan Sentul City, Bogor. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti tes antigen yang diberlakukan kepada seluruh peserta dan trainer sebelum kegiatan dimulai, dan tetap menggunakan masker serta menjaga jarak selama kegiatan berlangsung.
Adapun materi yang diajarkan dalam kelas pelatihan ini terbagi menjadi 2 fokus; pertama adalah ilmu soft skil pengemudi profesional yang meliputi mindset shifting, service excellence, customer service, etika pengemudi, teknik mengemudi, disiplin lalu lintas, dan keamanan mengemudi. Sedangkan untuk materi hard skill, para peserta diajak untuk mempelajari pengenalan kendaraan dan penguasaan kemudi, pola berkendara yang baik serta materi defensive driving.
Selain itu para peserta juga mendapatkan pengajaran mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yaitu misalnya bagaimana penanganan jika menemukan korban kecelakaan yang patah tulang atau korban yang tidak sadarkan diri, termasuk juga pengetahuan mengenai teknik dan proses CPR.
GM Corporate Communication & Sustainability MPMX, Natalia Lusnita menyampaikan, Life Skill Training Center atau LSTC merupakan salah satu program CSR andalan MPM untuk meningkatkan mutu dan keterampilan SDM. Khususnya yang bekerja di sektor non-profesional maupun mereka yang belum memiliki pekerjaan.
Sejak tahun 2015 hingga 2019, program LSTC berfokus pada pelatihan dan pembekalan SDM untuk menjadi tenaga mekanik profesional sehingga para peserta bisa bekerja di jaringan bengkel resmi atau bahkan memiliki usaha bengkel sendiri. Kali ini, bersama dengan Entitas Anak perusahaan yaitu MPMRent menyasar kelompok pengemudi non-profesional yang komunitasnya semakin besar, yang mungkin selama ini belum pernah mendapatkan pembekalan teknik dan ilmu berkendara yang aman.
"Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini para peserta bisa memiliki dan mengaplikasikan skill untuk menjadi pengendara yang baik dan taat peraturan lalu lintas, sehingga bisa memberikan performa pelayanan yang baik bagi penumpangnya dan tentunya menjadi penunjang bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih layak," terang Natalia.