Berkat 3 Sektor Ini, Ekspor Manufaktur RI Moncer di Kuartal I

Minggu, 25 April 2021 - 22:01 WIB
loading...
Berkat 3 Sektor Ini,...
Ekspor sektor industri makanan didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit. Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas sepanjang Januari-Maret 2021 mengalami surplus sebesar USD3,69 miliar. Capaian positif ini merupakan hasil dari kinerja ekspor sektor manufaktur yang meningkat pada periode tersebut.

"Secara kumulatif, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada Januari-Maret 2021 adalah sebesar USD38,96 miliar atau naik 18,06% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers, Minggu (25/4/2021).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat tiga sektor primadona yang membuat kinerja ekspor manufaktur menjadi gemilang sepanjang Januari-Maret 2021.

Ketiga sektor tersebut antara lain industri makanan dan minuman dengan sumbangsih sebesar USD9,69 miliar, disusul industri logam dasar mencapai USD5,87 miliar, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar USD4,18 miliar. "Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit," jelas Agus.



Sementara itu, berkat hilirisasi di sektor logam, ekspor produk besi dan baja Indonesia telah memberikan nilai tambah signifikan bagi devisa. "Selanjutnya, berbagai produk kimia juga menjadi primadona ekspor nonmigas kita. Ini yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung dari ekspor kita di masa yang akan datang," kata Agus.

Agus menuturkan, meskipun di tengah terpaan dampak pandemi Covid-19, kinerja pengapalan industri manufaktur masih mendominasi terhadap capaian nilai ekspor nasional.

Sepanjang tiga bulan tahun ini, sektor manufaktur memberikan kontribusi terbesarnya hingga 79,66% dari total nilai ekspor nasional yang menyentuh USD48,90 miliar.



"Kami optimistis capaian kinerja ekspor yang sangat baik di saat masa pandemi ini, menunjukkan bahwa pelaku industri kita mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada, sehingga dapat mendorong upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya.

Oleh karenanya, Agus memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pelaku industri di tanah air yang masih agresif menembus pasar internasional di tengah tantangan kondisi pandemi saat ini. "Selain mampu memenuhi kebutuhan domestik, industri kita juga sudah bisa membuat produk yang berkualitas dan kompetitif di pasar global," tandasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)