Manulife Catat Premi Rp8,9 Triliun

Rabu, 02 Juni 2021 - 08:14 WIB
loading...
Manulife Catat Premi...
President Director & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland (kiri) berbincang dengan Director & Chief Financial Officer Meylindawati di Kantor Pusat Manulife di Jakarta, Senin (31/5/2021). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri asuransi jiwa di Indonesia untuk mempertahankan kinerja bisnisnya. Hal itu juga dialami PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) .

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia, Ryan Charland mengatakan, pihaknya bertekad memberikan pelayanan terbaik untuk para nasabahnya. Karena itu, mereka mencari strategi dan inovasi yang tepat agar bisa memberikan pelayanan yang optimal buat para nasabah di tengah pandemi Covid-19. "Upaya itu membuat perseroan berhasil mencatat pertumbuhan bisnis di tengah pandemi Covid-19," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6/2021).



Tahun 2020, lanjut dia, Manulife Indonesia membukukan pendapatan premi sebesar Rp8,9 triliun atau naik 6% dibanding tahun 2019. Peningkatan premi ini didorong oleh kenaikan pendapatan premi lanjutan (renewal) produk individu dan unit linked. Sedangkan, total premi lanjutan tumbuh 8%.

Di sisi lain, kenaikan premi baru di tahun 2020 tercatat sebesar 47% atau Rp5,6 triliun, lebih tinggi dibanding tahun 2019 yakni Rp3,8 triliun. Premi baru tersebut mencakup penjualan produk asuransi tradisional dan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi.

Pertumbuhan premi baru itu lebih baik dari total pertumbuhan industri asuransi jiwa Indonesia. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan industri asuransi jiwa tahunan (Year on Year/YoY) mengalami perlambatan sebesar 8,6% dari Rp236 triliun di year to date (ytd) 2019 menjadi Rp215 triliun di 2020 sebagai akibat pandemi Covid-19.

Ryan menjelaskan, pada akhir tahun 2020 perseroan tercatat memiliki cadangan teknis sebesar Rp38,6 triliun. Selain itu, Modal Berbasis Risiko atau Risk Based Capital (RBC) pada akhir 2020 tercatat sebesar 943% atau jauh di atas batas minimum yang ditetapkan pemerintah yakni 120%.

Sementara itu, Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa mengatakan pada tahun 2020 MAMI mencatatkan pertumbuhan sebesar 66,2% atau Rp49,4 triliun. Pencapaian ini menempatkan perseroan di pososi pertama perusahaan manajer investasi dengan dana kelolaan atau AUM reksa dana terbesar di Indonesia. Ia menjelaskan, pada akhir tahun 2020, total dana kelolaan MAMI meningkat sebesar 30% menjadi Rp97,2 triliun.

Sedangkan, performa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia tetap bertahan di posisi tertinggi untuk DPLK multinasional di Indonesia. Pada akhir tahun 2020, aset DPLK yang dikelola perusahaan tercatat sebesar Rp21 triliun.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2021, investasi industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 15,63% yoy menjadi Rp487,6 triliun atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp421,30 triliun.

Terkait dengan pandemi Covid-19, Ryan memaparkan, sejak awal pandemi, pihaknya dengan cepat mengubah model bisnis dan menyesuaikan diri dengan menerapkan layanan non face to face, di mana seluruh karyawan dan tenaga pemasar tetap memberikan layanan optimal kepada para nasabah dengan memaksimalkan penerapan teknologi.

Komitmen korporasi untuk terus berfokus pada kebutuhan nasabah juga terlihat dari perolehan total klaim yang dibayarkan sepanjang tahun 2020 yakni sebesar Rp5,5 triliun atau sebesar Rp15 miliar setiap harinya dan Rp631 juta setiap jam.

Pembayaran klaim ini merupakan salah satu dari banyak manfaat berasuransi yang diperoleh nasabah. Karena itu, proteksi diri dan keluarga melalui asuransi sangatlah penting, terutama di masa pandemi Covid-19.



Berkaitan dengan pandemi Covid-19, Manulife Indonesia telah membayar klaim sebesar Rp82 miliar per Desember 2020. Sedangkan, hingga 8 April 2021, total klaim Covid-19 yang dibayar tercatat sebesar Rp193 miliar.

Ryan mengungkapkan, seiring dengan pandemi yang masih belum berakhir, produk perlindungan kesehatan menjadi salah satu produk yang paling diminati konsumen. Hal ini terlihat dari penjualan produk kesehatan di kuartal pertama 2021 yang bertumbuh 46% dibandingkan dengan penjualan yang sama di kuartal pertama 2020.

Sejalan dengan itu, kata Ryan, Manulife Indonesia terus merekrut agen-agen baru pada kanal agency untuk memenuhi kebutuhan layanan nasabah di seluruh Indonesia. Pada tahun 2020, perseroan merekrut lebih dari 5.900 agen baru atau naik sebesar 30%.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kolaborasi Perusahaan...
Kolaborasi Perusahaan Asuransi Ini dan Perbankan Hadirkan Perlindungan Unik
Bank Aladin Kantongi...
Bank Aladin Kantongi Pendapatan Rp613 Miliar, Tumbuh 84% di 2024
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
Dharma Polimetal Tebar...
Dharma Polimetal Tebar Dividen Rp202 Miliar, Setara 35% dari Laba Bersih
Fundamental Kuat, SIG...
Fundamental Kuat, SIG Siapkan Buyback Saham Rp300 Miliar
Punya Modal Kuat Buat...
Punya Modal Kuat Buat Ekspansi, LUCY Siapkan Strategi di 2025
Arwana Citramulia Tetap...
Arwana Citramulia Tetap Melaju Kencang dengan Dividen Payout Ratio yang Lebih Besar
MNC Land Catatkan Kinerja...
MNC Land Catatkan Kinerja Cemerlang di 2024, Pendapatan Naik 25% dan Laba Bersih Melonjak 97%
LPKR Raih Laba Bersih...
LPKR Raih Laba Bersih Rp18,7 Triliun, Didukung Kinerja Bisnis dan Divestasi Aset
Rekomendasi
Hasil Futsal Nation...
Hasil Futsal Nation Cup 2025: Sikat Fafage Banua 2-1, Cosmo JNE Jakarta ke Final
Ammar Zoni Siap Hirup...
Ammar Zoni Siap Hirup Udara Bebas? Ini Penjelasan Kuasa Hukumnya
Gelar Retreat untuk...
Gelar Retreat untuk Pejabat Pemprov Jatim di Pusdik Arhanud, Khofifah: Bangun Sinergi OPD
Berita Terkini
Diproduksi di Solo,...
Diproduksi di Solo, GSP Siap Pasok Kain American Drill ke Pasar Domestik dan Global
38 menit yang lalu
Pemprov DKI Jakarta...
Pemprov DKI Jakarta Diskon Bayar PBB-P2 Tahun 2025, Catat Tanggalnya
1 jam yang lalu
10 Saham Paling Boncos...
10 Saham Paling Boncos dalam Sepekan 21-25 April 2025, Intip Daftarnya
1 jam yang lalu
Kolaborasi Perusahaan...
Kolaborasi Perusahaan Asuransi Ini dan Perbankan Hadirkan Perlindungan Unik
1 jam yang lalu
Status Ojol Bakal Diubah...
Status Ojol Bakal Diubah Jadi Pelaku UMKM, Grab Beri Catatan Ini
1 jam yang lalu
Dengar Curhat Pelaku...
Dengar Curhat Pelaku Ekraf Jatim, Yovie Widianto: Tingkatkan Daya Saing dengan Teknologi
2 jam yang lalu
Infografis
Antisipasi Perang Besar,...
Antisipasi Perang Besar, Uni Eropa Siapkan Rp13.730 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved