Di Depan Komisi VI, Menteri Erick Ceritakan Pernyataannya di MK Soal Jual Aset Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku ada dampak positif dari pembentukan subholding Pertamina . Dampak itu khususnya terjadi di sejumlah sektor bisnis PT Pertamina (Persero), baik hulu hingga hilir.
Pernyataan itupun dia diutarakan di depan Dewan Majelis Mahkamah Konstitusi (MK) saat menghadiri sidang perihal Pertamina.
Baca juga:Kucurkan PNM Rp7,5 Triliun ke PLN, Erick Thohir: Itu untuk Penugasan
"Kemarin saya menghadiri sidang MK, tapi di situ kami paparkan bahwa memang dengan adanya subholding yang ada di Pertamina sudah ada impact yang sangat baik," ujar dia saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR dikutip, Jumat (4/6/2021).
Sejumlah manfaat dari subholding Pertamina di antaranya, ditemukannya sumber cadangan minyak dan gas bumi (migas) baru untuk meningkatkan produksi migas nasional.
Menurut dia, mencari sumur-sumur baru di wilayah lain yang diyakini menyimpan cadangan migas yang cukup banyak. Upaya itu juga dilakukan oleh negara-negara maju lainnya.
“Saya sangat confident, saya sampaikan ke sidang MK, kita ini bukan menjual aset bangsa, tapi justru mensinergikan aset bangsa supaya lebih kuat,” kata dia.
Nantinya PLN dan Pertamina akan dibagi wilayah kerjanya antara produsen listrik dan perdagangan migas. Sedangkan sektor yang paling awal dibidik untuk produksi listrik dengan energi terbarukan melalui tenaga panas bumi atau geothermal.
Baca juga:Uji Coba Karaoke di Jakarta, Mikrofon Dilarang Dipakai Bergantian
“Yang namanya geothermal ketika kita sinergikan itu akan lebih efisien, apalagi kita akan menggunakan EBT,”
Menurut dia, upaya peralihan menggunakan energi ramah lingkungan akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang.
Pernyataan itupun dia diutarakan di depan Dewan Majelis Mahkamah Konstitusi (MK) saat menghadiri sidang perihal Pertamina.
Baca juga:Kucurkan PNM Rp7,5 Triliun ke PLN, Erick Thohir: Itu untuk Penugasan
"Kemarin saya menghadiri sidang MK, tapi di situ kami paparkan bahwa memang dengan adanya subholding yang ada di Pertamina sudah ada impact yang sangat baik," ujar dia saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR dikutip, Jumat (4/6/2021).
Sejumlah manfaat dari subholding Pertamina di antaranya, ditemukannya sumber cadangan minyak dan gas bumi (migas) baru untuk meningkatkan produksi migas nasional.
Menurut dia, mencari sumur-sumur baru di wilayah lain yang diyakini menyimpan cadangan migas yang cukup banyak. Upaya itu juga dilakukan oleh negara-negara maju lainnya.
“Saya sangat confident, saya sampaikan ke sidang MK, kita ini bukan menjual aset bangsa, tapi justru mensinergikan aset bangsa supaya lebih kuat,” kata dia.
Nantinya PLN dan Pertamina akan dibagi wilayah kerjanya antara produsen listrik dan perdagangan migas. Sedangkan sektor yang paling awal dibidik untuk produksi listrik dengan energi terbarukan melalui tenaga panas bumi atau geothermal.
Baca juga:Uji Coba Karaoke di Jakarta, Mikrofon Dilarang Dipakai Bergantian
“Yang namanya geothermal ketika kita sinergikan itu akan lebih efisien, apalagi kita akan menggunakan EBT,”
Menurut dia, upaya peralihan menggunakan energi ramah lingkungan akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang.
(uka)