Antusiasme Masyarakat Akan Produk ETF Meningkat Signifikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) memang mengalami tekanan aksi jual dalam beberapa minggu ini, namun optimisme investor pasar modal Indonesia terus menggeliat yang tecermin dari peningkatkan jumlah investor baru . Sayangnya, peningkatan minat berinvestasi di pasar modal ini belum diimbangi dengan pemahaman komprehensif terhadap konsep investasi dan produk-produk alternatifnya yang semakin beragam.
PT Indo Premier Sekuritas berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal dengan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal, termasuk pemahaman mengenai produk ETF atau Exchange Traded Fund.
ETF merupakan penggabungan keunggulan-keunggulan dari produk reksa dana dan saham, yaitu efisien, transparan, dan fleksibel sehingga layak menjadi alternatif investasi bagi investor pemula karena sangat likuid dan terjangkau.
"Indo Premier menjadi pioneer industri ETF di Indonesia mulai tahun 2007. Saat ini Indo Premier telah mengadministrasikan 26 dari 48 ETF yang ada di BEI dengan AUM sebesar Rp7,6 triliun dari total AUM ETF di Indonesia sebesar Rp13 triliun berdasarkan data KSEI per Mei 2021," terang Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The dalam sambutannya di acara pembukaan ETFest 2021 secara virtual pada Jumat, 11 Juni 2021.
Baca juga:IHSG Dibuka Meroket ke Level 6.125 Ditopang Penguatan 220 Saham
Ia juga mengakui antusiasme masyarakat akan produk ETF meningkat signifikan. Peningkatan ini tercermin transaksi ETF yang cukup tinggi pada April 2021, yakni meningkat 197% bila dibandingkan dengan bulan April 2020 lalu.
IPOT sebagai platform investasi dan trading yang memfasilitasi transaksi saham, reksa dana, dan ETF melalui satu aplikasi dan satu rekening dana nasabah pun kini sudah dilengkapi fitur ETF Primary Market yang tentunya akan makin memanjakan nasabah dalam bertransaksi ETF.
"Guna terus menggaungkan investasi ETF di tengah masyarakat, kami menyelenggarakan ETFest 2021 untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tentang produk ETF dari segala sisi, mulai dari pengenalan ETF oleh BEI dan Indo Premier hingga sharing session bersama investor ETF dan publik figur yang inspiratif," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengakui tahun 2021 merupakan tahun penuh dengan harapan untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan transaksi ETF. Hal ini tecermin dari tingginya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tiga bulan terakhir.
"Kami mencatat tingginya aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek di tahun 1992, di antaranya yaitu rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun per hari atau melonjak 2 kali lipat dalam lima tahun terakhir," terangnya.
PT Indo Premier Sekuritas berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal dengan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal, termasuk pemahaman mengenai produk ETF atau Exchange Traded Fund.
ETF merupakan penggabungan keunggulan-keunggulan dari produk reksa dana dan saham, yaitu efisien, transparan, dan fleksibel sehingga layak menjadi alternatif investasi bagi investor pemula karena sangat likuid dan terjangkau.
"Indo Premier menjadi pioneer industri ETF di Indonesia mulai tahun 2007. Saat ini Indo Premier telah mengadministrasikan 26 dari 48 ETF yang ada di BEI dengan AUM sebesar Rp7,6 triliun dari total AUM ETF di Indonesia sebesar Rp13 triliun berdasarkan data KSEI per Mei 2021," terang Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The dalam sambutannya di acara pembukaan ETFest 2021 secara virtual pada Jumat, 11 Juni 2021.
Baca juga:IHSG Dibuka Meroket ke Level 6.125 Ditopang Penguatan 220 Saham
Ia juga mengakui antusiasme masyarakat akan produk ETF meningkat signifikan. Peningkatan ini tercermin transaksi ETF yang cukup tinggi pada April 2021, yakni meningkat 197% bila dibandingkan dengan bulan April 2020 lalu.
IPOT sebagai platform investasi dan trading yang memfasilitasi transaksi saham, reksa dana, dan ETF melalui satu aplikasi dan satu rekening dana nasabah pun kini sudah dilengkapi fitur ETF Primary Market yang tentunya akan makin memanjakan nasabah dalam bertransaksi ETF.
"Guna terus menggaungkan investasi ETF di tengah masyarakat, kami menyelenggarakan ETFest 2021 untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tentang produk ETF dari segala sisi, mulai dari pengenalan ETF oleh BEI dan Indo Premier hingga sharing session bersama investor ETF dan publik figur yang inspiratif," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengakui tahun 2021 merupakan tahun penuh dengan harapan untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan transaksi ETF. Hal ini tecermin dari tingginya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tiga bulan terakhir.
"Kami mencatat tingginya aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek di tahun 1992, di antaranya yaitu rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun per hari atau melonjak 2 kali lipat dalam lima tahun terakhir," terangnya.