Utang Segunung, Jadi Alasan Jokowi Nggak Berani Lockdown?

Selasa, 22 Juni 2021 - 17:55 WIB
loading...
Utang Segunung, Jadi Alasan Jokowi Nggak Berani Lockdown?
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus Covid-19 yang terus meningkat tajam menjadi sorotan oleh sejumlah kalangan. Tak sedikit yang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan lockdown . Namun di tengah kasus yang semakin meningkat, Presiden Jokowi tetap memilih melakukan PPKM Mikro karena menimbang berbagai alasan.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa alasan Presiden Jokowi tidak melakukan lockdown lantaran utang pemerintah saat ini sudah cukup besar mencapai di atas Rp6.000 triliun. "Ini yang menjadi persoalan utama mengapa pemerintah tidak melakukan lockdown," ujarnya, Selasa (22/6/2021).



Menurutnya, dalam kondisi saat ini, apabila jika satu wilayah memutuskan untuk lockdown maka pemerintah harus menghitung ulang estimasi biaya yang dibutuhkan. Seperti DKI Jakarta misalnya, biaya untuk mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat Ibu Kota jika di lockdown bisa mencapai Rp550 miliar per hari. "Jika 1 bulan maka Pemerintah harus menyiapkan anggaran sebesar Rp.16.5 Triliun," jelas dia.

Disisi lain, PPKM Mikro membuat ekonomi begitu terpuruk. Sebab, PPKM Mikro hanya mewajibkan para pekerja bekerja dari rumah sebanyak 75% untuk zona merah, dan 50% untuk di luar zona merah. "Para pelajar juga wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring untuk zona merah,"jelasnya.

Kemudian untuk kegiatan sektor esensial seperti pelayanan dasar publik dan tempat kebutuhan pokok bisa berjalan dengan kapasitas 100%. Sementara untuk restoran, kafe, pedagang kaki lima, lapak di pasar dan pusat perbelanjaan memiliki kapasitas pengunjung 25% dengan jam operasional hanya sampai pukul 20:00 WIB.



Ia juga menyatakan, kegiatan di mal, pasar, dan pusat perdagangan maksimal sampai pukul 20.00 dan pembatasan pengunjung 25% dari kapasitas. "Untuk taman umum dan area publik lainnya di zona merah ditutup sementara," terangnya.

Imbas dari kebijakan tersebut, kata dia, rupiah ditutup menguat 22 poin terdahap dolar Amerika Serikat (AS) atau berada di level Rp14.405 pada perdagangan sore ini. Menguatnya rupiah didorong oleh respon positif pasar setelah tidak melakukan lockdown. Ia pun memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.380 - Rp14.430.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)