LPS Turut Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Kamis, 01 Juli 2021 - 09:24 WIB
loading...
LPS Turut Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) secara aktif turut mendukung pemulihan ekonomi nasional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Indonesia dan berbagai negara di dunia tengah menghadapi dinamika situasi pandemi COVID-19 . Namun demikian, sinyal pemulihan ekonomi mulai menunjukan perbaikan yang signifikan.

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono menyampaikan optimismenya terhadap pemulihan ekonomi di tahun 2021 dan 2022. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2021 menurutnya kemungkinan besar sudah positif secara year-on-year.

Hal ini tampak dari membaiknya berbagai indikator ekonomi riil seperti PMI Manufaktur, survei keyakinan konsumen, survei kegiatan dunia usaha, pertumbuhan penjualan ritel, dan penjualan kendaraan bermotor. Meskipun data-data ini posisinya masih sebelum peningkatan kasus positif COVID-19 pasca arus mudik dan arus balik Lebaran, peningkatan kasus positif ini terjadi di dua minggu terakhir bulan Juni sehingga baru akan berpengaruh pada pertumbuhan di kuartal ketiga.



"Sedangkan pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua relatif terbatas. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi di atas 4% masih mungkin tercapai di tahun 2021," ujar Didik Madiyono pada acara webinar Ikatan Alumni Asian Institute of Management (AIM) Indonesia bertema, "Second Wave: What Next? Kebijakan Fiskal, Perbankan dan Investasi di Tengah-Tengah Gelombang Kedua" baru-baru ini.

Meskipun demikian, lanjut dia, realisasi pertumbuhan ekonomi tentunya akan sangat tergantung dari keberhasilan setiap negara termasuk Indonesia dalam mengatasi pandemi, termasuk pula efektivitas penyaluran vaksin kepada masyarakat dan disiplin masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan.

"Segala daya upaya pemerintah untuk mengatasi ini, semisal dengan PPKM Mikro dan akselerasi vaksinasi di masyarakat wajib kita dukung bersama," tegas Didik.

Dalam paparannya, Didik juga menyampaikan bahwa berdasarkan komposisi jenis simpanan tiap sektor industri korporasi swasta non-keuangan per Mei 2021, jika dibandingkan dengan komposisi simpanan pada posisi sebelum Pandemi (Desember 2019), tampak bahwa beberapa sektor korporasi sudah mulai menggeser simpanannya dari deposito ke giro, misalnya seperti industri otomotif, perkayuan, dan telekomunikasi.

"Adanya pergeseran komposisi simpanan dalam bentuk giro ini menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi yang artinya sektor tersebut sudah siap untuk kembali melakukan ekspansi," jelasnya.

Menurut dia, dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas sistem perbankan, LPS telah menerbitkan kebijakan penurunan tingkat bunga penjaminan, relaksasi denda keterlambatan pembayaran premi, dan relaksasi waktu penyampaian laporan. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3202 seconds (0.1#10.140)