Kemenperin Tambah Pasokan Oksigen 922,9 Ton Per Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian menyatakan telah berhasil menambah persediaan oksigen untuk memenuhi kebutuhan medis, khususnya pasien Covid-19. Kemenperin menambah kapasitas produksi oksigen sebesar 922,9 ton per hari, per 7 Juli 2021. Sementara kapasitas produksi nasional dilaporkan mencapai 1.700 ton per hari.
"Angka pasokan ini kami harapkan terus akan naik demi amannya kebutuhan pasokan oksigen medis," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran pers yang diunggah di kanal Youtube Kemenperin, Minggu (11/7/2021).
Baca juga:Krisis Ekonomi, Warga Lebanon Bertransformasi Menjadi Vegetarian
Dari total tambahan pasokan oksigen, 70,4% berasal dari impor, dan sisanya 29,6% merupakan produksi dalam negeri.
"Dari total tambahan pasokan oksigen sebesar 922,9 ton per hari, per 7 juli 2021, 650 ton di antaranya berasal dari impor. Sisanya, 272,9 ton per hari merupakan tambahan produksi lokal," ujarnya.
Data Kemenkes mencatat total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali terus naik dari 800 ton per hari pada 30 Juni 2021, naik 1.400 ton per hari pada 1 Juli 2021. Kemudian 2.262 ton per hari pada 3 Juli 2021, dan melonjak menjadi 2.323 ton per hari pada tanggal 6 Juli 2021.
Lebih jauh Kemenperin menghitung kebutuhan tabung oksigen di Jawa-Bali yang mencapai 20.000 tabung untuk rumah sakit. Sementara alokasi ketersediaan mencapai 31.000 tabung yang siap digunakan untuk kebutuhan itu dengan sekitar 15.900 unit sudah bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Seluruh tabung tersebut didatangkan dari luar negeri, baik melalui relokasi APBN Kemenperin, maupun kontribusi pelaku usaha, serta bantuan dari Pemerintah Singapura.
Baca juga:Timnas Italia Berharap Tuah Ciro Immobile di Final Piala Eropa 2020
Sehingga, total ketersediaan harian oksigen menjadi 2622 ton per hari, 132 truk ISO Tank atau pengangkut oksigen. Kemudian 15.906 tabung oksigen, 8100 unit oxygen concentrator, dan 9 deployable oxigen concentrator system (DOCS).
Kemenperin menyatakan proaktif melakukan kerjasama dengan kementerian dan lembaga lain untuk memenuhi kebutuhan gas oksigen dalam rangka penanganan pasien Covid-19 di sejumlah daerah.
"Angka pasokan ini kami harapkan terus akan naik demi amannya kebutuhan pasokan oksigen medis," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran pers yang diunggah di kanal Youtube Kemenperin, Minggu (11/7/2021).
Baca juga:Krisis Ekonomi, Warga Lebanon Bertransformasi Menjadi Vegetarian
Dari total tambahan pasokan oksigen, 70,4% berasal dari impor, dan sisanya 29,6% merupakan produksi dalam negeri.
"Dari total tambahan pasokan oksigen sebesar 922,9 ton per hari, per 7 juli 2021, 650 ton di antaranya berasal dari impor. Sisanya, 272,9 ton per hari merupakan tambahan produksi lokal," ujarnya.
Data Kemenkes mencatat total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali terus naik dari 800 ton per hari pada 30 Juni 2021, naik 1.400 ton per hari pada 1 Juli 2021. Kemudian 2.262 ton per hari pada 3 Juli 2021, dan melonjak menjadi 2.323 ton per hari pada tanggal 6 Juli 2021.
Lebih jauh Kemenperin menghitung kebutuhan tabung oksigen di Jawa-Bali yang mencapai 20.000 tabung untuk rumah sakit. Sementara alokasi ketersediaan mencapai 31.000 tabung yang siap digunakan untuk kebutuhan itu dengan sekitar 15.900 unit sudah bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Seluruh tabung tersebut didatangkan dari luar negeri, baik melalui relokasi APBN Kemenperin, maupun kontribusi pelaku usaha, serta bantuan dari Pemerintah Singapura.
Baca juga:Timnas Italia Berharap Tuah Ciro Immobile di Final Piala Eropa 2020
Sehingga, total ketersediaan harian oksigen menjadi 2622 ton per hari, 132 truk ISO Tank atau pengangkut oksigen. Kemudian 15.906 tabung oksigen, 8100 unit oxygen concentrator, dan 9 deployable oxigen concentrator system (DOCS).
Kemenperin menyatakan proaktif melakukan kerjasama dengan kementerian dan lembaga lain untuk memenuhi kebutuhan gas oksigen dalam rangka penanganan pasien Covid-19 di sejumlah daerah.
(uka)