Jaminan Erick Thohir Soal Ekosistem Kendaraan Listrik: Kita Tidak Hanya Jadi Market

Rabu, 28 Juli 2021 - 19:39 WIB
loading...
Jaminan Erick Thohir Soal Ekosistem Kendaraan Listrik: Kita Tidak Hanya Jadi Market
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan jaminan, bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pekan dalam ekosistem kendaraan listrik dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan jaminan, bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pekan dalam ekosistem kendaraan listrik dunia . Dipastikan oleh mantan Bos Inter Milan itu, bahwa RI tidak hanya akan menjadi market, melainkan juga produsen.

"Tidak sampai di situ juga, kalau kita bicara eco lifestyle, salah satunya yang kedepan adalah kendaraan bermotor (listrik). Di situlah, kita memastikan, kita tidak hanya menjadi market, tapi kita menjadi bagian daripada ekosistem itu dengan menciptakan yang namanya baterai listrik," ujar Erick, Rabu (28/7/2021).



Kementerian BUMN memastikan keberadaan Indonesia Battery Holding (IBH) atau Indonesia Battery Corporation (IBC) membawa Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik berbasis baterai di dunia. IBH merupakan konsorsium BUMN yang akan dibentuk untuk mengembangkan ekosistem industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

Holding yang diresmikan sejak 26 Maret 2021 lalu itu, terdiri atas Mining and Industry Indonesia atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, dengan masing-masing kepemilikan saham 25%.



IBH sendiri akan difokuskan pada rantai pasok (value chain) baterai listrik. Kementerian BUMN menargetkan produksi kendaraan listrik akan segera direalisasikan pada 2022 atau 2023.

Di sisi produksi, IBH akan memproduksi baterai dan mendaur ulang (recycle) baterai. Erick menyebut hal itu penting dilakukan.

Pemegang saham juga memperkirakan, 80% pemilik kendaraan listrik berbasis baterai akan mengisi daya (charge) di rumah mereka masing-masing. Karena itu, PT PLN (Persero) akan menyediakan keandalan listrik untuk memenuhi kebutuhan pengendara.

Sementara, 20 persen lainnya akan dilakukan di tempat umum yang disediakan pemerintah. "PLN juga bersinergi, yang namanya charger baterai itu atau charger daripada kendaraan itu mau tidak mau nanti 80 persen di rumah loh. Hanya 20 persen di jalanan," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)