Pindah Tangan Malam Ini, Berikut Catatan ReforMiner Soal Alih Kelola Blok Rokan

Minggu, 08 Agustus 2021 - 20:59 WIB
loading...
Pindah Tangan Malam...
Pengelolaan Blok Rokan tengah malam ini resmi akan berpindah dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina Hulu Rokan (PHR). Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Dalam hitungan jam, Blok Rokan akan menjadi bagian dari aset Pertamina . Hal ini mengikuti keputusan pemerintah yang memberikan hak pengelolaan Blok Rokan yang telah berakhir masa kontraknya dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Direktur Eksekutif ReforMiner Indonesia Komaidi Notonegoro berharap alih kelola wilayah kerja (WK) migas potensial ini dapat menjadi kado terbaik bagi bangsa Indonesia yang akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-76.



Terkait proses transisi Blok Rokan, Komaidi pun membagikan sejumlah catatannya. Pertama, bahwa proses transisi yang tercatat memerlukan durasi waktu tertentu, pada dasarnya masih wajar. "Hal tersebut terkait dengan detail-detail yang harus dilakukan dalam proses transisi Blok yang Rokan cukup banyak, sehingga memerlukan waktu yang cukup panjang dan tidak dapat dilakukan hanya dalam satu kali proses," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Minggu (8/8/2021).

Transisi yang dilakukan kedua belah pihak, jelas dia, tidak hanya menyangkut pengalihan aset, tetapi juga beberapa hal yang tidak lebih sederhana, meliputi perpindahan SDM dari KKKS sebelumnya, perpindahan data, transfer knowledge, dan perpindahan lainnya.

"Proses transisi relatif dapat dikatakan tepat waktu. Dari informasi yang ada, sampai awal Juli 2021 untuk proses mirroring kontrak telah selesai dilaksanakan. Informasi yang ada menyebutkan dari seluruh kontrak eksisting yang berjumlah 291 kontrak, seluruhnya atau telah 100% dilakukan mirroring," imbuhnya.

Komaidi menilai proses transisi SDM yang merupakan salah satu bagian kritikal terpantau berjalan dengan lancar. Sampai awal Juli 2021 tercatat sudah sekitar 98,7% pegawai yang diinformasikan telah melengkapi dan mengembalikan aplikasi termasuk di dalamnya perjanjian kerja sesuai waktu yang ditentukan.

Sementara, proses transfer teknologi pada awal Juli 2021 disampaikan sedang berada pada tahap penyesuaian sistem IT. Beberapa hal terkait teknologi yang sedang dilakukan proses transisi diantaranya adalah mengenai transfer knowledge penggunaan aplikasi-aplikasi yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasi produksi dan penunjangnya.

Di sisi lain, PHR terus menyampaikan kesiapannya. PHR telah menyampaikan bahwa mereka merencanakan akan melakukan pengeboran 84 sumur pengembangan pada tahun 2021 dan ditambah sisa sumur CPI. Untuk tahun 2022 mendatang PHR menyampaikan sedang mempersiapkan pengeboran sekitar 270 sumur.

Blok Rokan tercatat menjadi salah satu WK migas dengan investasi jumlah sumur terbanyak. Total rig pengeboran yang disampaikan akan dioperasikan PHR menjadi 16 unit. Selain itu juga terdapat 29 rig yang digunakan untuk kegiatan Work Over and Well Service (WOWS) yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.

Untuk itu, kata dia, ReforMiner memberikan apresiasi kepada CPI, PHR, SKK Migas, Kementerian ESDM, dan para pihak yang terlibat aktif dalam proses transisi Blok Rokan. "Secara umum proses transisi Blok Rokan berjalan dengan lancar," ujarnya.

ReforMiner mengapresiasi CPI yang kooperatif dalam proses transisi, juga sebagai mitra pemerintah Indonesia dalam melakukan pengusahaan migas di Blok Rokan, sehingga monetisasi cadangan migas di blok tersebut telah memberikan kontribusi penting baik terhadap APBN, APBD, maupun terhadap ketahanan energi nasional dalam kurun waktu yang tidak pendek.



Kesediaan CPI sebagai KKKS eksisting untuk kooperatif dan pada tingkatan tertentu juga terpantau proaktif, serta sikap Pertamina yang juga terbuka dan bersedia membawa beberapa aspek bisnis yang perlu diselesaikan secara bisnis menurutnya merupakan kunci dari lancarnya proses transisi Blok Rokan.

"ReforMiner menyampaikan selamat untuk PHR atas kepercayaan yang diberikan pemerintah. Semoga pengelolaan Blok Rokan oleh PHR yang akan efektif dalam beberapa hari sebelum perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-76 tersebut dapat menjadi kado yang berharga bagi kita semua," tandasnya.

Namun, Komaidi mengingatkan pula kepada PHR bahwa Blok Rokan dengan produksi minyaknya yang pernah mencapai lebih dari 800 ribu barel per hari, tidak hanya sekedar sebagai kontributor utama tetapi dapat dikatakan merupakan tulang punggung produksi minyak nasional selama ini. Karena itu, dalam konteks pencapaian target lifting minyak nasional, perhatian banyak pihak dalam beberapa tahun ke depan kemungkinan akan lebih banyak tertuju pada kinerja PHR.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)