Soal Pasokan Listrik ke Blok Rokan, Erick: Kami Percaya PLN Mampu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kembalinya Blok Rokan ke pangkuan Ibu Pertiwi menjelang Dirgahayu Republik Indonesia Ke-76 diikuti dengan bergabungnya PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) dengan PLN menjadi kebanggaan bersama.
Momen bersejarah ini menjadi pelecut semangat bagi putra-putri Indonesia, khususnya PLN, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa dan rakyat Indonesia sudah mampu untuk mengelola segala potensi sumber dayanya secara mandiri. Dukungan pengelolaan ketenagalistrikan di Blok Rokan datang dari Menteri BUMN Erick Thohir yang datang meninjau fasilitas MCTN, pada Selasa (10/8/2021).
Blok Rokan merupakan salah satu tulang punggung penghasil minyak nasional, penghasil 25% produksi minyak nasional. Erick berpesan, PLN memberikan pasokan listrik dengan kualitas yang baik dan andal untuk memastikan produksi di blok yang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa berjalan baik.
Baca juga:Mulai 16 Agustus, DPR Berlakukan Tes GeNose C19 di Kompleks Parlemen
"Kami percaya PLN mampu menjaga keandalan pasokan listrik di Blok Rokan. Kita harus membuktikan, bahwa BUMN mampu mengelola aset-aset semacam ini," ujar Erick.
Erick yakin terbentuknya kolaborasi antar-BUMN (sesuai value BUMN kolaboratif), PLN dan Pertamina akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien serta mampu mendukung pengembangan sumur-sumur minyak Pertamina Hulu Rokan dengan skala keekonomian yang lebih baik untuk ketahanan energi nasional.
Menurutnya, pengelolaan Blok Rokan dilihat sebagai satu kesatuan. Pertamina sebagai pengelola bertanggung jawab menjaga kualitas produksi minyak. Sementara PLN memastikan dukungan pasokan listrik untuk blok migas tersebut.
Pemerintah juga berharap ke depannya akan semakin terbuka peluang bagi PLN untuk ikut berkontribusi dalam penyedian ketenagalistrikan bagi lokasi-lokasi Blok Migas lainnya. Peluang ini tentu harus bisa ditangkap oleh PLN Group.
"Saya berterima kasih kepada PLN, telah mendukung transformasi yang kami harapkan. Saat ini, PLN tentu tidak hanya melakukan inovasi, dan teknologi, tetapi juga meningkatkan kualitas human capital," ungkapnya.
Turut mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini memastikan keandalan listrik untuk Blok Rokan terjaga. Zulkifli mengatakan komitmen untuk menjaga keandalan listrik WK Rokan merupakan upaya PLN demi menjaga ketahanan serta kedaulatan energi di Tanah Air.
Baca juga:Hari Pertama Perpanjangan PPKM di Blitar Disambut 98 Kasus Positif dan 18 Meninggal
"Sebagai anak bangsa, kami ingin Blok Rokan tetap dapat produktif menjadi salah satu sumber minyak nasional. Ini tentu akan mendukung ketahanan serta kedaulatan energi nasional," papar Zulkifli.
Dengan kebutuhan listrik sebesar 400 megawatt (MW), PLN merencanakan dua tahap, yaitu masa transisi dan masa permanen. Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama tiga tahun.
PLN telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.
Untuk tahap kedua, masa layanan permanen akan pasokan listrik akan dialiri dari sistem kelistrikan Sumatera. Saat ini, PLN sedang melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera.
Momen bersejarah ini menjadi pelecut semangat bagi putra-putri Indonesia, khususnya PLN, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa dan rakyat Indonesia sudah mampu untuk mengelola segala potensi sumber dayanya secara mandiri. Dukungan pengelolaan ketenagalistrikan di Blok Rokan datang dari Menteri BUMN Erick Thohir yang datang meninjau fasilitas MCTN, pada Selasa (10/8/2021).
Blok Rokan merupakan salah satu tulang punggung penghasil minyak nasional, penghasil 25% produksi minyak nasional. Erick berpesan, PLN memberikan pasokan listrik dengan kualitas yang baik dan andal untuk memastikan produksi di blok yang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa berjalan baik.
Baca juga:Mulai 16 Agustus, DPR Berlakukan Tes GeNose C19 di Kompleks Parlemen
"Kami percaya PLN mampu menjaga keandalan pasokan listrik di Blok Rokan. Kita harus membuktikan, bahwa BUMN mampu mengelola aset-aset semacam ini," ujar Erick.
Erick yakin terbentuknya kolaborasi antar-BUMN (sesuai value BUMN kolaboratif), PLN dan Pertamina akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien serta mampu mendukung pengembangan sumur-sumur minyak Pertamina Hulu Rokan dengan skala keekonomian yang lebih baik untuk ketahanan energi nasional.
Menurutnya, pengelolaan Blok Rokan dilihat sebagai satu kesatuan. Pertamina sebagai pengelola bertanggung jawab menjaga kualitas produksi minyak. Sementara PLN memastikan dukungan pasokan listrik untuk blok migas tersebut.
Pemerintah juga berharap ke depannya akan semakin terbuka peluang bagi PLN untuk ikut berkontribusi dalam penyedian ketenagalistrikan bagi lokasi-lokasi Blok Migas lainnya. Peluang ini tentu harus bisa ditangkap oleh PLN Group.
"Saya berterima kasih kepada PLN, telah mendukung transformasi yang kami harapkan. Saat ini, PLN tentu tidak hanya melakukan inovasi, dan teknologi, tetapi juga meningkatkan kualitas human capital," ungkapnya.
Turut mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini memastikan keandalan listrik untuk Blok Rokan terjaga. Zulkifli mengatakan komitmen untuk menjaga keandalan listrik WK Rokan merupakan upaya PLN demi menjaga ketahanan serta kedaulatan energi di Tanah Air.
Baca juga:Hari Pertama Perpanjangan PPKM di Blitar Disambut 98 Kasus Positif dan 18 Meninggal
"Sebagai anak bangsa, kami ingin Blok Rokan tetap dapat produktif menjadi salah satu sumber minyak nasional. Ini tentu akan mendukung ketahanan serta kedaulatan energi nasional," papar Zulkifli.
Dengan kebutuhan listrik sebesar 400 megawatt (MW), PLN merencanakan dua tahap, yaitu masa transisi dan masa permanen. Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama tiga tahun.
PLN telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.
Untuk tahap kedua, masa layanan permanen akan pasokan listrik akan dialiri dari sistem kelistrikan Sumatera. Saat ini, PLN sedang melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera.
(uka)