Kolaborasi dengan Shopee, Qoala Hadirkan Proteksi Smartphone hanya Rp40 Ribu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran asuransi mikro memungkinkan seluruh lapisan masyarakat memiliki asuransi sebagai mekanisme proteksi atas potensi risiko yang dihadapi di masa depan. Asuransi mikro memiliki karakteristik sederhana, proses registrasi dan klaim tidak rumit, serta harganya terjangkau. Startup yang bergerak di bidang teknologi asuransi atau insurtech , Qoala, turut mengembangkan asuransi mikro.
"Qoala ingin berkontribusi mengenalkan lebih jauh tentang manajemen dan risiko keuangan, salah satunya dengan mempersiapkan asuransi. Qoala mulai dengan hal yang simpel, yaitu asuransi mikro. Lewat asuransi mikro, kami ingin masyarakat bisa merasakan pengalaman berasuransi yang tidak mahal tapi benefitnya besar," ujar Vice President of Partnerships Qoala, Charles Yulivan, saat ditemui di Jakarta, Jumat (13/8).
Proteksi smartphone merupakan salah satu asuransi mikro yang dikembangkan Qoala. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan Qoala dalam mendistribusikan produk asuransi ini adalah dengan menggandeng platform e-commerce Shopee. Kerja sama ini juga melibatkan PT Asuransi MSIG Indonesia dan pialang asuransi PT Mitra Jasa Pratama. Qoala menawarkan proteksi untuk setiap pembelian smartphone baru merek Xiaomi, Samsung, dan Infinix melalui aplikasi Shopee.
"Kami ingin menghadirkan ketenangan pikiran melalui proteksi smartphone Qoala. Harga preminya hanya Rp40 ribu untuk perlindungan selama satu tahun, dengan manfaat proteksi hingga Rp3 juta. Dan dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI, ada diskon sebesar 17% untuk proteksi smartphone tersebut, sampai tanggal 22 Agustus 2021," ungkap Charles.
Menurut Charles, smartphone kini sudah menjadi kebutuhan primer yang mampu menunjang produktivitas sehari-hari setiap orang. Kerusakan pada smartphone tentunya akan berdampak pada banyak aspek dan biaya perbaikan atau penggantian pun bisa sangat mahal. Perlu diingat bahwa garansi resmi hanya menjamin kerusakan smartphone karena cacat pabrik dan masalah pada software, sedangkan kerusakan akibat kelalaian pengguna smartphone tidak dijamin.
"Mengacu pada data kami, 70% kerusakan smartphone terjadi pada layar dan kelalaian menjadi penyebab yang dominan. Biaya perbaikan layar minimal 30% dari harga beli smartphone. Atas dasar itu, Qoala mengembangkan proteksi smartphone agar biaya perbaikan atau penggantian atas kerusakan yang terjadi pada smartphone dapat diminimalisasi, dengan melimpahkan risiko tersebut pada perusahaan asuransi," papar Charles.
"Qoala ingin berkontribusi mengenalkan lebih jauh tentang manajemen dan risiko keuangan, salah satunya dengan mempersiapkan asuransi. Qoala mulai dengan hal yang simpel, yaitu asuransi mikro. Lewat asuransi mikro, kami ingin masyarakat bisa merasakan pengalaman berasuransi yang tidak mahal tapi benefitnya besar," ujar Vice President of Partnerships Qoala, Charles Yulivan, saat ditemui di Jakarta, Jumat (13/8).
Proteksi smartphone merupakan salah satu asuransi mikro yang dikembangkan Qoala. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan Qoala dalam mendistribusikan produk asuransi ini adalah dengan menggandeng platform e-commerce Shopee. Kerja sama ini juga melibatkan PT Asuransi MSIG Indonesia dan pialang asuransi PT Mitra Jasa Pratama. Qoala menawarkan proteksi untuk setiap pembelian smartphone baru merek Xiaomi, Samsung, dan Infinix melalui aplikasi Shopee.
"Kami ingin menghadirkan ketenangan pikiran melalui proteksi smartphone Qoala. Harga preminya hanya Rp40 ribu untuk perlindungan selama satu tahun, dengan manfaat proteksi hingga Rp3 juta. Dan dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI, ada diskon sebesar 17% untuk proteksi smartphone tersebut, sampai tanggal 22 Agustus 2021," ungkap Charles.
Menurut Charles, smartphone kini sudah menjadi kebutuhan primer yang mampu menunjang produktivitas sehari-hari setiap orang. Kerusakan pada smartphone tentunya akan berdampak pada banyak aspek dan biaya perbaikan atau penggantian pun bisa sangat mahal. Perlu diingat bahwa garansi resmi hanya menjamin kerusakan smartphone karena cacat pabrik dan masalah pada software, sedangkan kerusakan akibat kelalaian pengguna smartphone tidak dijamin.
"Mengacu pada data kami, 70% kerusakan smartphone terjadi pada layar dan kelalaian menjadi penyebab yang dominan. Biaya perbaikan layar minimal 30% dari harga beli smartphone. Atas dasar itu, Qoala mengembangkan proteksi smartphone agar biaya perbaikan atau penggantian atas kerusakan yang terjadi pada smartphone dapat diminimalisasi, dengan melimpahkan risiko tersebut pada perusahaan asuransi," papar Charles.
(uka)