CIMB Niaga: Digitalisasi, Kunci Pertumbuhan Bisnis Bank Masa Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Digitalisasi diyakini menjadi salah satu kunci bagi industri perbankan agar terus tumbuh secara berkelanjutan, baik di masa kini maupun masa depan. Pasalnya, sebagian besar nasabah yang kini telah terbiasa menggunakan beragam platform berbasis digital, akan terus bergantung kepada layanan tersebut, meskipun kelak pandemi COVID-19 telah berakhir. Karena itu, tidak ada pilihan lain bagi perbankan selain terus berinovasi dan mendigitalisasi proses bisnisnya, sehingga tetap relevan dengan kebutuhan nasabah di era digital.
Sejatinya, tren digitalisasi bukanlah hal baru bagi sebagian perbankan yang telah melakukan transformasi digital jauh sebelum pandemi. Salah satunya PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Bagi bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia ini, digitalisasi merupakan elemen integral dari 5 pilar strategi utama perusahaan, bersama empat pilar lainnya yaitu fokus pada keahlian utama, peningkatan CASA, disiplin dalam pengelolaan biaya, serta penjagaan modal dan keseimbangan budaya risiko.
Head of Digital Banking, Branchless, and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi, mengatakan, sebagai bagian dari strategi utama, digitalisasi diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis yang bisa diandalkan.
“Kami akan terus meningkatkan customer experience melalui layanan perbankan digital yang komprehensif, seperti aplikasi digital banking OCTO Mobile dan internet banking OCTO Clicks bagi nasabah Consumer Banking, serta BizChannel@CIMB yang merupakan internet banking bagi nasabah Korporasi. Pada saat yang sama, secara internal, kami juga mendigitalisasi tools untuk mempercepat proses internal serta mempermudah Relationship Manager dalam memberikan layanan yang baik kepada nasabah,” kata Bambang kepada Sindonews, hari ini.
Selain itu, lanjut Bambang, CIMB Niaga juga melakukan upaya digitalisasi melalui pengembangan Application Programming Interface (API) Open Banking yang memungkinkan kolaborasi dengan para pemain di ekosistem digital seperti financial technology, e-commerce, travel, dan beragam layanan finansial lainnya.
Berbagai kemajuan teknologi digital terkini juga dimanfaatkan CIMB Niaga untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat berbasis data analytics. Mulai dari optimalisasi pemanfaatan big data hingga penggunaan metode Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning. Selain untuk pengambilan keputusan, data analytics juga berguna dalam mendukung proses bisnis yang efisien dan efektif di berbagai bidang.
“Sebagai bank digital terdepan di Indonesia, implementasi strategi digitalisasi di CIMB Niaga dapat berjalan efektif karena dikelola oleh talenta-talenta unggulan. Bahkan, beberapa inovasi pengembangan aplikasi digital dilakukan secara internal dengan agile process. Selain itu, proses digitalisasi juga ditopang dengan infrastruktur Teknologi Informasi yang canggih dan sistem keamanan berlapis yang kuat, sehingga dapat mendukung transformasi digital secara berkelanjutan,” ungkap Bambang.
Fokus kembangkan OCTO Mobile menjadi Super App
CIMB Niaga berfokus untuk mengembangkan aplikasi digital banking OCTO Mobile menjadi Super App. Pengembangan ini terbukti dapat meningkatkan transaksi digital. Per 30 Juni 2021, total transaksi nasabah melalui OCTO Mobile meningkat 102% year on year (yoy). Nilai transaksi yang dilayani juga naik 53% yoy menjadi Rp34 triliun.
Sejatinya, tren digitalisasi bukanlah hal baru bagi sebagian perbankan yang telah melakukan transformasi digital jauh sebelum pandemi. Salah satunya PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Bagi bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia ini, digitalisasi merupakan elemen integral dari 5 pilar strategi utama perusahaan, bersama empat pilar lainnya yaitu fokus pada keahlian utama, peningkatan CASA, disiplin dalam pengelolaan biaya, serta penjagaan modal dan keseimbangan budaya risiko.
Head of Digital Banking, Branchless, and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi, mengatakan, sebagai bagian dari strategi utama, digitalisasi diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis yang bisa diandalkan.
“Kami akan terus meningkatkan customer experience melalui layanan perbankan digital yang komprehensif, seperti aplikasi digital banking OCTO Mobile dan internet banking OCTO Clicks bagi nasabah Consumer Banking, serta BizChannel@CIMB yang merupakan internet banking bagi nasabah Korporasi. Pada saat yang sama, secara internal, kami juga mendigitalisasi tools untuk mempercepat proses internal serta mempermudah Relationship Manager dalam memberikan layanan yang baik kepada nasabah,” kata Bambang kepada Sindonews, hari ini.
Selain itu, lanjut Bambang, CIMB Niaga juga melakukan upaya digitalisasi melalui pengembangan Application Programming Interface (API) Open Banking yang memungkinkan kolaborasi dengan para pemain di ekosistem digital seperti financial technology, e-commerce, travel, dan beragam layanan finansial lainnya.
Berbagai kemajuan teknologi digital terkini juga dimanfaatkan CIMB Niaga untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat berbasis data analytics. Mulai dari optimalisasi pemanfaatan big data hingga penggunaan metode Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning. Selain untuk pengambilan keputusan, data analytics juga berguna dalam mendukung proses bisnis yang efisien dan efektif di berbagai bidang.
“Sebagai bank digital terdepan di Indonesia, implementasi strategi digitalisasi di CIMB Niaga dapat berjalan efektif karena dikelola oleh talenta-talenta unggulan. Bahkan, beberapa inovasi pengembangan aplikasi digital dilakukan secara internal dengan agile process. Selain itu, proses digitalisasi juga ditopang dengan infrastruktur Teknologi Informasi yang canggih dan sistem keamanan berlapis yang kuat, sehingga dapat mendukung transformasi digital secara berkelanjutan,” ungkap Bambang.
Fokus kembangkan OCTO Mobile menjadi Super App
CIMB Niaga berfokus untuk mengembangkan aplikasi digital banking OCTO Mobile menjadi Super App. Pengembangan ini terbukti dapat meningkatkan transaksi digital. Per 30 Juni 2021, total transaksi nasabah melalui OCTO Mobile meningkat 102% year on year (yoy). Nilai transaksi yang dilayani juga naik 53% yoy menjadi Rp34 triliun.