Menanti Penerbangan Umrah Dibuka Kembali, Garuda Indonesia: Apakah Bulan Oktober?

Kamis, 19 Agustus 2021 - 22:38 WIB
loading...
Menanti Penerbangan...
Maskapai plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah menunggu kepastian terkait pembukaan penerbangan umrah langsung dari Indonesia ke Arab Saudi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Maskapai plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah menunggu kepastian terkait pembukaan penerbangan umrah langsung dari Indonesia ke Arab Saudi. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya saat ini mengalami kesulitan untuk memproyeksikan bisnis hingga akhir tahun, sebab masih ada sejumlah hal yang belum mendapatkan kepastian, salah satunya penerbangan umrah.

"Kalau kami memproyeksikan berbasis kondisi hari ini, tentu saja terlalu konservatif. Ada beberapa hal yang kami harapkan setelah haji ini lewat (dibatalkan) dan kami mengalami problem terbesar. Tapi yang menjadi pertanyaan terbesar kami adalah apakah betul umrah akan buka bulan Oktober ini langsung dari Indonesia?," ujar Irfan dalam Public Expose Garuda Indonesia secara virtual, Kamis (19/8/2021).



Sambung Irfan menambahkan, penerbangan umrah akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan di tengah pandemi Covid-19. Terlebih sejak pandemi jumlah penumpang Garuda mengalami penurunan.

"Begitu (penerbangan) umrah buka, swing daripada pendapatan kita akan cukup jauh, karena antrian untuk umrah ini sudah sangat tinggi," kata dia.

Adapun Garuda Indonesia mencatatkan penurunan penumpang di semester I-2021 sebesar 78,81% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut merupakan dampak dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Jumlah penumpang kita sekitar 870.000 dibandingkan 2020, di mana sebelum ada pandemi menurun 74,81 persen karena tahun sebelumnya jumlah penumpang sebanyak 3.326.644," ucap Irfan.



Selain itu Ia juga menambahkan, penerapan PPKM di Tanah Air turut memberikan dampak terhadap Perseroan, dimana jumlah penumpang rata-rata sebelum PPKM dikisaran 12.000 penumpang per hari. Lalu selama PPKM turun menjadi 2.000 penumpang per hari.

"Sebelum PPKM rata-rata penumpang atau beberapa minggu sblm ppkm itu dikisaran 12.000 per hari, selama PPKM ini kisaran penumpang kita di angka 2.000, itu jauh menurun sebelum PPKM, tapi 2.000 itu cukup hebat dibanding pada 1 Syawal 2021 di mana jumlah penumpang kita hanya 700," bebernya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2067 seconds (0.1#10.140)