Bingung Memilih Jenis Usaha Kuliner? Tahu Time Bisa Menjadi Jawaban

Senin, 23 Agustus 2021 - 20:00 WIB
loading...
Bingung Memilih Jenis Usaha Kuliner? Tahu Time Bisa Menjadi Jawaban
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup, membuka usaha menjadi salah satu pilihan terbaik. Dalam memilih peluang usaha juga harus jeli.

Lantas usaha yang seperti apa yang masih bisa jalan? Ada beberapa sektor usaha yang menjadi peluang usaha di masa pandemi, salah satunya adalah Food & Beverage. Bisnis kuliner menjadi salah satu sektor bisnis yang tahan krisis ekonomi, karena masyarakat masih membutuhkan makanan dalam kondisi apa pun.

Kuliner camilan waralaba bisa menjadi pilihan yang menjanjikan, seperti camilan tahu yang saat ini juga tengah naik daun dipicu maraknya cara penyajiannya yang lebih kekinian. Sebut saja Tahu Time, camilan berbahan dasar tahu ini bisa menjadi peluang usaha karena tahu merupakan kudapan favorit masyarakat Indonesia.



Tahu Time dikemas dengan kualitas rasa yang menjadi ciri khas, yang dapat dinikmati dengan sambal yang disesuaikan dengan selera, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas dan bikin ketagihan. Tahu Time memiliki tiga varian rasa, yaitu tahu krispi dengan lapisan tepung bumbu dengan cita rasa yang khas, tahu walik yang unik karena dibuat dengan metode dibalik sehingga kulitnya crunchy dan diisi dengan aci yang kenyal. Dan terakhir tahu isi pedas atau jeletot, yang menawarkan rasa pedas namun bikin nagih.

Stepanus, Owner & CEO Tahu Time, mengatakan, tahu adalah makanan tradisional yang sudah menjadi jajanan favorit masyarakat Indonesia dari kalangan bawah sampai atas. Rasanya yang gurih sangat digemari oleh semua kalangan untuk disantap kapan pun dan dimana pun. Ditambah lagi dengan konsep bisnis modern untuk mengangkat tahu sebagai jajanan tradisional menjadi makanan kekinian yang bisa menjangkau berbagai kalangan, dengan harga ramah di kantong.

Tahu Time juga telah melakukan survei dari sisi brand, produk, harga, model, gerobak, modal hingga lokasi usaha yang tepat untuk dijalankan bisnis tahu ini. Menurutnya, dengan mengusung konsep gerobak, akan dapat menjangkau lebih banyak konsumen karena relatif gampang untuk ditemukan di mana pun, dan membuat bisnis ini menjamur di berbagai tempat.
“Tahu Time menjadi produk yang unggul karena memiliki teksture luar yang renyah, tekture dalam yang kenyal dan empuk, serta cita rasa yang cocok untuk konsumen Indonesia,” ujar Stepanus, Senin (23/8/2021).

Sementara, Maria Johana Salvatrix de Rozari Marketing Direktur Tahu Time menambahkan, Tahu Time bisa menjadi bisnis yang menjanjikan bagi mitra, karena memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan seperti pemasaran produk yang dilakukan dengan offline melalui outlet, online melalui GoFood, dan mitra reseller sehingga menjadi solusi di masa pandemi sekarang. Menerapkan standar operating procedure (SOP) untuk standardisasi baik dalam cita rasa, bentuk produk, outlet, kemasan dan keunikan. Dan tentu saja produknya yang digemari oleh masyarakat.

“Bisnis tahu memiliki margin yang tinggi, pembayaran tunai dan tingkat pengembalian modal yang relatif cepat. Selain itu mitra usaha akan ditraining baik training produk, pelayanan, kontrol bisnis, dan pendampingan sebelum operasional usaha,” jelas Yetty panggilan akrab Marketing Direktur Tahu Time.



Selanjutnya, untuk menjadi mitra, syaratnya cukup mudah yaitu memiliki niat dan tekad untuk sukses dan memahami bisnis memiliki risiko. Syarat selanjutnya, berminat untuk menjalankan bisnis, memiliki modal usaha yang cukup, menyediakan usaha lokasi yang strategis, menyiapkan karyawan untuk training, mengisi formulir peluang bisnis. Masih ada lagi, mengikuti SOP, tidak memiliki usaha sejenis, dan bersedia terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam operasional outlet.

Yang tidak kalah penting untuk diketahui, lanjut Yetty, nilai paket peluang bisnis yang terjangkau dengan modal Rp20 juta. Dengan proyeksi harian dapat menjual 25 box per hari, dikali harga Rp15 ribu per box, dalam satu bulan (30 hari) akan mendapatkan omzet di kisaran Rp11.250.000. Jika dikurangi dikurangi biaya-biaya, mitra akan mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp3.200.000 per bulan.

“Dengan keuntungan terjadi, mitra akan balik modal kisaran 6,5 bulan,” tutup Yetty.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3375 seconds (0.1#10.140)