Mantan Bos Bursa Berharap Tak Ada Kontrol Harga pada Individual Saham

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 13:04 WIB
loading...
Mantan Bos Bursa Berharap Tak Ada Kontrol Harga pada Individual Saham
Suspensi kerap dilakukan BEI sebagai intervensi dengan tujuan melakukan cooling down apabila saham tertentu bergerak menanjak atau turun terlalu drastis.
A A A
JAKARTA - Penghentian sementara saham atau yang dikenal dengan suspensi kerap dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai intervensi dengan tujuan melakukan cooling down apabila saham tertentu bergerak menanjak atau turun terlalu drastis.

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Zein Mahmud menilai penghentian sementara oleh pihak otoritas bursa sebaiknya hanya dilakukan terhadap market secara keseluruhan apabila terjadi peristiwa luar biasa.

“Saya sejujurnya lebih condong untuk tidak ada kontrol harga pada saham individual,” ujar Hasan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (28/8/2021). Otoritas pasar modal, menurut dia, harus mampu mengikis praktek manipulasi pasar seperti insider trading, cornering, dan semua kegiatan yang merusak level playing field.

(Baca juga:Harga Meroket di Luar Kebiasaan, BEI Pelototi Saham BEBS dan DFAM)

Sebagai informasi, saat ini BEI masih mensuspensi saham maskapai pelat merah Garuda Indonesia (GIAA) akibat indikasi adanya gangguan pada kelangsungan usaha perseroan menyusul penundaan pembayaran utang sukuk yang telah jatuh tempo. Saham Garuda tercatat turun hampir 45% ke posisi Rp222 per saham.

Namun, sejumlah saham yang terkait digital dan teknologi juga mengalami suspensi akibat kenaikan saham yang signifikan. Sebagai contoh Indosterling Technomedia (TECH) tercatat masih disuspensi sejak 24 Agustus, sedangkan saham Bank Neo Commerce (BBYB) yang juga masuk jajaran digital bank terkena suspensi sehari pada 26 Agustus.

(Baca juga:MotionTrade dari BCAP Diluncurkan, Dirut BEI: Inovasi Tepat Waktu yang Ditunggu Investor)

Saham-saham terkait teknologi kerap menjadi sasaran suspensi mengingat tingginya kenaikan saham sektor tersebut. Saham DCI Indonesia milik Anthony Salim juga sempat disuspen dan turun sejak dibuka kendati kembali menanjak akhir-akhir ini. Euforia terhadap saham digital diperkirakan masih berlanjut.

Pengamat Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo mengatakan langkah bursa melakukan suspensi dan pemantauan harga saham tertentu atau yang dikenal dengan unusual market activity (UMA) dianggap wajar guna memberi alarm kepada investor untuk meninjau ulang investasinya.

(Baca juga:Dihadiri Dirut BEI, Rebranding MotionTrade dari BCAP Digelar Sore Ini, Ini Link Registrasinya!)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)