BUMN Main Proyek di Luar Klaster Dipertanyakan DPR, Erick Thohir: Memang Ada Catatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengakui ada bisnis perusahaan pelat di luar klaster. Meski bukan menjadi core business (bisnis inti) perseroan, pemegang saham tetap melakukan konsolidasi.
Misalnya, bisnis Iconnet atau layanan fixed broadband internet yang diluncurkan PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+). Tercatat, ada dua layanan yang ditawarkan perseroan yakni paket internet Iconnet dan Paket Internet untuk TV Kabel.
Padahal, sektor telekomunikasi tersebut menjadi lahan garapan PT Telkom Indonesia Tbk,. Meski begitu, Erick memastikan proses konsolidasi antara PLN dan Telkom Indonesia tetap berjalan baik.
"Memang ada catatan kondisi beberapa BUMN yang mengembangkan usaha di luar klasterisasi. Jujur, ada satu, dua BUMN yang di luar klasterisasi. Benar, pembicaraan internal kami memang ada Icon Plus dengan Telkom," ujar Erick, Selasa (31/8/2021).
Menurutnya, proses konsolidasi bisnis BUMN tetap dikedepankan. Bukan saja Iconnet, namun di sektor lain pun akan disinkronkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
"Ketika kita konsolidasikan, BUMN juga kan punya hotel, lalu kalau ada rumah sakit juga bagaimana ini dikonsolidasikan. Bagaimana kita mau ini jadi efektif dan sinkron," katanya.
Pernjelasan Erick sekaligus merespon pernyataan anggota Komisi VI DPR RI , Herman Khaeron. Dimana dia mempertanyakan, maksud pemegang saham menyetujui program Iconnet yang diluncurkan PLN pada awal 2021 lalu.
Herman menilai program tersebut justru mengkooptasi bisnis inti Telkom Indonesia. Bahkan, dia mengkhawatirkan adanya persaingan tak sehat antara dua perseroan negara tersebut.
"Apakah ini nggak akan bertabrakan dengan Telkom, Pak Erick? Karena itu saya belum setuju sebetulnya kalau ditabrak-tabrakkan usaha BUMN begini," kata dia.
Misalnya, bisnis Iconnet atau layanan fixed broadband internet yang diluncurkan PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+). Tercatat, ada dua layanan yang ditawarkan perseroan yakni paket internet Iconnet dan Paket Internet untuk TV Kabel.
Padahal, sektor telekomunikasi tersebut menjadi lahan garapan PT Telkom Indonesia Tbk,. Meski begitu, Erick memastikan proses konsolidasi antara PLN dan Telkom Indonesia tetap berjalan baik.
"Memang ada catatan kondisi beberapa BUMN yang mengembangkan usaha di luar klasterisasi. Jujur, ada satu, dua BUMN yang di luar klasterisasi. Benar, pembicaraan internal kami memang ada Icon Plus dengan Telkom," ujar Erick, Selasa (31/8/2021).
Menurutnya, proses konsolidasi bisnis BUMN tetap dikedepankan. Bukan saja Iconnet, namun di sektor lain pun akan disinkronkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
"Ketika kita konsolidasikan, BUMN juga kan punya hotel, lalu kalau ada rumah sakit juga bagaimana ini dikonsolidasikan. Bagaimana kita mau ini jadi efektif dan sinkron," katanya.
Pernjelasan Erick sekaligus merespon pernyataan anggota Komisi VI DPR RI , Herman Khaeron. Dimana dia mempertanyakan, maksud pemegang saham menyetujui program Iconnet yang diluncurkan PLN pada awal 2021 lalu.
Herman menilai program tersebut justru mengkooptasi bisnis inti Telkom Indonesia. Bahkan, dia mengkhawatirkan adanya persaingan tak sehat antara dua perseroan negara tersebut.
"Apakah ini nggak akan bertabrakan dengan Telkom, Pak Erick? Karena itu saya belum setuju sebetulnya kalau ditabrak-tabrakkan usaha BUMN begini," kata dia.
(akr)