Berdayakan Mangrove untuk Ekonomi Warga, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2021
loading...
A
A
A
Potensi pengembangan HGB 65 pun dilirik PKT dengan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kota Bontang berbasis konservasi, sekaligus mengoptimalkan manfaat melalui diversifikasi produk dan usaha turunan dengan sumber daya mangrove sebagai bahan baku.
Pengembangan kawasan juga dilakukan di Telok Bangko, utamanya infrastruktur pendukung ekowisata seperti gapura untuk penanda masuk, track jalan di sepanjang area mangrove, hingga fasilitas gazebo dan toilet bagi pengunjung. Untuk menambah daya tarik wisata, PKT juga membangun area photobooth untuk memaksimalkan potensi wisata dan menarik minat masyarakat.
Konsep ini diharap mampu menyediakan kegiatan wisata yang memberi manfaat secara pengetahuan bagi pengunjung, di samping meningkatkan kualitas lingkungan serta mendorong kesejahteraan dan kemandirian masyarakat sekitar. “Konsep inilah yang kami kembangkan agar area konservasi tak hanya menjual keindahan, tapi juga menjadi sarana pengetahuan dan peluang ekonomi bagi masyarakat,” terang Rahmad.
Target penanaman setiap tahun juga terus dimaksimalkan, melihat produktivitas angota kelompok Telok Bangko yang terbilang tinggi. Bahkan pada 2020, kelompok ini berhasil menanam 43.000 bibit di kawasan HGB 65, dengan total mangrove saat ini mencapai 161.167 bibit.
Sesuai prinsip tripple bottom line, yaitu People, Profit dan Planet, perluasan konservasi mangrove akan terus dikembangkan PKT, sebagai bagian dari kontribusi dan komitmen perusahaan menjalankan bisnis yang selaras dengan lingkungan, serta mempertahankan keseimbangan alam secara berkesinambungan.
“Mengingat kesejahteraan masyarakat juga fokus dari pengembangan Server Mang Budi, pendampingan akan terus difokuskan PKT untuk memperkuat kapasitas kelompok binaan,” pungkas Rahmad Pribadi.
Pengembangan kawasan juga dilakukan di Telok Bangko, utamanya infrastruktur pendukung ekowisata seperti gapura untuk penanda masuk, track jalan di sepanjang area mangrove, hingga fasilitas gazebo dan toilet bagi pengunjung. Untuk menambah daya tarik wisata, PKT juga membangun area photobooth untuk memaksimalkan potensi wisata dan menarik minat masyarakat.
Konsep ini diharap mampu menyediakan kegiatan wisata yang memberi manfaat secara pengetahuan bagi pengunjung, di samping meningkatkan kualitas lingkungan serta mendorong kesejahteraan dan kemandirian masyarakat sekitar. “Konsep inilah yang kami kembangkan agar area konservasi tak hanya menjual keindahan, tapi juga menjadi sarana pengetahuan dan peluang ekonomi bagi masyarakat,” terang Rahmad.
Target penanaman setiap tahun juga terus dimaksimalkan, melihat produktivitas angota kelompok Telok Bangko yang terbilang tinggi. Bahkan pada 2020, kelompok ini berhasil menanam 43.000 bibit di kawasan HGB 65, dengan total mangrove saat ini mencapai 161.167 bibit.
Baca Juga
Sesuai prinsip tripple bottom line, yaitu People, Profit dan Planet, perluasan konservasi mangrove akan terus dikembangkan PKT, sebagai bagian dari kontribusi dan komitmen perusahaan menjalankan bisnis yang selaras dengan lingkungan, serta mempertahankan keseimbangan alam secara berkesinambungan.
“Mengingat kesejahteraan masyarakat juga fokus dari pengembangan Server Mang Budi, pendampingan akan terus difokuskan PKT untuk memperkuat kapasitas kelompok binaan,” pungkas Rahmad Pribadi.
(uka)