Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Sah di El Salvador: Antara Ketakutan dan Kegembiraan

Rabu, 08 September 2021 - 06:19 WIB
loading...
Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Sah di El Salvador: Antara Ketakutan dan Kegembiraan
El Salvador telah menjadi negara pertama yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan disambut dengan kegembiraan dan ketakutan. Foto/Dok Reuters
A A A
SAN SALVADOR - El Salvador telah menjadi negara pertama yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Hal ini membuat banyak negara dan dunia memperdebatkan peluang dan bahaya cryptocurrency .

Mulai hari ini, bisnis akan diwajibkan dimana jika memungkinkan untuk menerima koin digital kontroversial sebagai alat pembayaran. Jutaan orang diperkirakan akan mengunduh aplikasi dompet digital baru pemerintah yang memberikan USD30 dalam bentuk Bitcoin kepada setiap warga negara.



Penggemar Bitcoin di seluruh dunia telah membeli koin digital senilai USD30 sebagai bentuk dukungan dan untuk membantu meningkatkan nilai mata uang yang bergejolak.

Bersemangat Menyambut Bitcoin

Salah satu sopir taksi di Salvador, Daniel Hercules yang berusia 26 tahun, sangat senang dengan langkah itu. Tetapi Ia juga khawatir tentang seberapa stabil pendapatannya.

"Saya telah menerima Bitcoin selama sekitar dua bulan sejak saya tahu ini akan datang. Saya baru saja meminta seseorang membayar saya USD40 dalam bentuk Bitcoin untuk ongkos ke bandara meski jarang terjadi. Hanya sekitar 10% pelanggan yang lebih suka membayar dengan Bitcoin," ungkapnya.

Daniel mengatakan, Bitcoin menjadi mata uang lokal lebih tinggi nilainya 10%, jadi dia menggunakan uang itu seperti rekening tabungan. Dia berharap, bisa menambah duit di dompetnya menjadi sekitar USD1.000 di Bitcoin, tetapi Ia mengkhawatirkan kejatuhan nilai mata uang digital.

"Ini adalah salah satu hal yang paling mengkhawatirkan saya. Kehilangan uang dari waktu kerja yang panjang, tentunya tidak akan baik-baik saja," terang Daniel.

Fluktuasi Bitcoin

Nilai Bitcoin telah meningkat dan turun secara dramatis pada tahun lalu. Mata uang digitak paling populer di dunia itu berubah dari sekitar USD10.000 untuk satu koin pada bulan September 2020 menjadi tertinggi USD63.000 pada April 2021. Kemudian jatuh ke USD 30.000 pada bulan Juli tahun ini.

Baca Juga: Ingin Pakai Bitcoin, Permintaan El Salvador Ditolak Bank Dunia

Nilai Bitcoin telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir menjadi USD51.000 yang menurut beberapa analis telah terkait dengan berita El Salvador.

Pada hari Senin, sebuah posting viral 3 juta orang di halaman Reddit berbunyi: "Jadi ... Kita semua membeli Bitcoin senilai USD30 pada hari Selasa? "

Ketidakpastian Crypto

Namun, sebuah survei oleh Central American University (UCA) menemukan bahwa hanya 4,8% dari 1.281 orang yang mengambil bagian, memahami apa itu Bitcoin dan bagaimana itu digunakan.

Lebih dari 68% dari mereka yang ditanyai mengatakan, mereka tidak setuju dengan menggunakan cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah. Jeanette Sandoval, (70 tahun) yang menjual bahan makanan bersama putranya. Dia bilang dia tidak akan terlibat.

"Saya selalu terbuka untuk berubah, tetapi kali ini saya tidak setuju. Pelanggan kami mengatakan mereka tidak akan membayar dalam Bitcoin. Di negara saya ada banyak orang yang buta huruf dan hampir tidak memiliki ponsel. Bukan tidak cerdas, tetapi mereka orang lama. Mereka tidak akan menggunakannya," jelasnya.

"Saat ini, saya tidak akan mengunduh aplikasi, tetapi suatu hari saya harus melakukannya. Saya tidak tertarik dengan USD30 yang akan mereka berikan, saya lebih suka, dan saya selalu melakukannya, dengan keringat di baju saya untuk mendapatkan uang," tegasnya.

Protes Bitcoin

Lebih dari 200 mesin uang tunai (ATM) baru sedang dipasang di seluruh negeri untuk memungkinkan dolar dikonversi menjadi Bitcoin.

Protes baru-baru ini terjadi di ibukota, San Salvador, dimana telah menunjukkan kurangnya kepercayaan di antara warga yang merasa tindakan menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dinilai langkah kontroversial pemerintah.

Pengawasan pemerintah

Banyak pemerintah di seluruh dunia, seperti China, pergi ke arah yang berlawanan dan berusaha membatasi adopsi cryptocurrency dengan peraturan yang ketat.

Namun, mantan penduduk El Salvador dan sekarang menjadi penggemar Bitcoin yang berbasis di AS, Gerson Martinez berpikir El Salvador tidak akan menjadi negara terakhir yang mengadopsi Bitcoin.

"Sulit untuk menggambarkan harapan dan kegembiraan itu membuat saya merasa bahwa negara kita adalah domino pertama yang jatuh dalam transisi yang tak terelakkan ini. Apa ini momen untuk orang Salvador," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)