Sandiaga Gali Potensi Kuliner dan Seni Sebagai Produk Wisata Unggulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia menyambangi propinsi Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung Barat pada Kamis (9/9/2021). Program ini diharapkan mampu mengembangkan potensi ekonomi kreatif yang ada di Bumi Parahyangan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, rangkaian pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini dilakukan dengan kegiatan workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 kabupaten/kota.
“Sekarang yang beruntung Kabupaten Bandung Barat, di mana kita akan gali potensi dan pengembangan ekonomi kreatif di kabupaten ini,” kata Sandiaga, dikutip Jumat (10/9/2021).
Kegiatan workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan di Bandung Barat dilakukan secara luring di Dusun Bambu Resort dan dihadiri 30 pelaku ekonomi kreatif dari subsektor Seni Pertunjukan dan Kuliner.
Workshop diisi dengan pemberian materi terkait peningkatan inovasi dan kewirausahaan dengan tema “How Can The Creative Industry Be Able To Adapt During This Pandemic” yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan pelaku ekonomi kreatif.
“Kita sudah mengetahui kalau Bandung terkenal juga dengan seni dan kulinernya. Ini kita kembangkan dan seharusnya ini dapat menjadi salah satu produk unggulan pariwisata kabupaten ini,” tegas Sandiaga yang hadir juga sebagai pembicara.
Kegiatan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemikiran kreatif peserta, sehingga dapat terus berkarya dengan bekal materi kreativitas, permodelan bisnis, promosi digital dan pengelolaan keuangan serta permodalan.
Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf, rantai nilai ekraf, dan keterkaitan backward-forward linkage.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, rangkaian pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini dilakukan dengan kegiatan workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 kabupaten/kota.
“Sekarang yang beruntung Kabupaten Bandung Barat, di mana kita akan gali potensi dan pengembangan ekonomi kreatif di kabupaten ini,” kata Sandiaga, dikutip Jumat (10/9/2021).
Kegiatan workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan di Bandung Barat dilakukan secara luring di Dusun Bambu Resort dan dihadiri 30 pelaku ekonomi kreatif dari subsektor Seni Pertunjukan dan Kuliner.
Workshop diisi dengan pemberian materi terkait peningkatan inovasi dan kewirausahaan dengan tema “How Can The Creative Industry Be Able To Adapt During This Pandemic” yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan pelaku ekonomi kreatif.
“Kita sudah mengetahui kalau Bandung terkenal juga dengan seni dan kulinernya. Ini kita kembangkan dan seharusnya ini dapat menjadi salah satu produk unggulan pariwisata kabupaten ini,” tegas Sandiaga yang hadir juga sebagai pembicara.
Kegiatan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemikiran kreatif peserta, sehingga dapat terus berkarya dengan bekal materi kreativitas, permodelan bisnis, promosi digital dan pengelolaan keuangan serta permodalan.
Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf, rantai nilai ekraf, dan keterkaitan backward-forward linkage.
(ind)