Digadang-gadang Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara, PLTB Sukabumi Ditarget Rampung 2024

Jum'at, 10 September 2021 - 13:23 WIB
loading...
Digadang-gadang Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara, PLTB Sukabumi Ditarget Rampung 2024
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) terbesar di Indonesia akan dibangun di kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) terbesar di Indonesia akan dibangun di Sukabumi, Jawa Barat. Proyek PLTB berkapasitas 150 Megawatt (MW) ini ditargetkan rampung pada 2024 dan dapat diresmikan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum masa jabatannya berakhir.

Berlokasi di Kecamatan Ciemas, proyek PLTB ini akan digarap oleh perusahaan multinasional UPC Renewables, menyusul kesuksesannya membangun kincir angin pertama di Indonesia, yaitu PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan.

Proyek PLTB Sukabumi 150 MW ini juga telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Provinsi Jawa Barat pada 2020 dan direkomendasikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta didukung oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mendorong percepatan proses pengadaan yang akan dilakukan oleh PLN pada akhir 2021.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam kunjungannya ke lokasi usulan proyek di perbuktikan Ciemas pada Rabu (8/9/2021) menyampaikan harapannya agar pembangunan kincir angin ini dapat segera dilaksanakan sehingga investasi energi terbarukan dapat segera direalisasikan dan dioperasikan sesegera mungkin.

“PLTB Sukabumi ini kemungkinan akan menjadi PLTB terbesar di Asia Tenggara. Ini anugerah dari Allah SWT karena Jawa Barat punya potensi luar biasa, maka kami tinggal menagih saja (ke Presiden Jokowi)," kata Uu, dikutip Jumat (10/9/2021).



Dia mengungkapkan, proyek PLTB terbesar di Indonesia tersebut bisa menyerap ribuan tenaga kerja yang bisa mendongkrak perekonomian
warga setempat berkaitan dengan pemanfaatan objek wisata.

"Lebih dari 1.000 pekerja terlibat selama pengembangan dan konstruksi dan sekitar 300 orang yang terlibat selama operasi, pasokan
barang dan jasa lokal. Ditambah pemanfaatan sebagai obyek wisata maka akan ada lagi tambahan tenaga kerja dan lapangan usaha,” urainya.

Oleh karena itu, pemerintah provinsi Jawa Barat mendorong agar Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Jawa Barat segera diterbitkan, di mana PLTB Sukabumi diusulkan sebagai proyek Prioritas 1 atau P1 setelah ditelaah secara detail dari seluruh kajian komprehensif yang dilakukan sejak penandatanganan MoU di Washington DC pada 2015 yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi yang secara khusus merujuk pada PLTB Sukabumi.

Dalam pidato Presiden Jokowi pada peresmian PLTB Sidrap, yang video resminya diunggah di YouTube pada Juli 2018, Presiden Jokowi
menyebutkan bahwa salah satu ladang angin berikutnya yang akan ditambahkan ke jaringan kelistrikan di Indonesia akan dibangun di
Sukabumi.

“Proyek PLTB senilai Rp3,3 triliun ini tidak hanya menggabungkan potensi angin yang besar dan memberikan manfaat ekonomi serta dampak positif yang berkelanjutan namun juga menyediakan manfaat atas kegiatan rantai pasokan lokal serta pariwisata dan olahraga adrenalin yang akan tumbuh,” ujar Senior Development Manager UPC, Kalla Primista.



Proyek ini diharapkan menyumbang produksi listrik energi angin yang bersih dan terbarukan untuk jaringan kelistrikan Jawa-Bali dan membantu program pemerintah untuk mencapai target bauran energi terbarukan dalam bauran energi primer nasional menjadi sebesar 23% pada tahun 2025.

Sementara itu, promosi PLTB Sukabumi sebagai destinasi wisata baru akan mengintegrasikan keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan budaya bagi masyarakat lokal, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dan kepada semua pengunjung Geopark Ciletuh Palabuhanratu
UNESCO (CPUGGp), baik domestik maupun internasional.

“Ini merupakan sebuah kombinasi kesempatan kelas dunia, sinergis, berkelanjutan dan dapat diimplementasikan, dan kami di UPC berharap proyek ini dapat diselesaikan dan diresmikan pada atau sebelum 2024,” beber Kalla.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)