Ini Jurus Menteri Erick Dongkrak Keuntungan Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usai diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir akhir Agustus lalu, Program Makmur terus menunjukkan dampak positif. Hasil panen di sejumlah daerah memperlihatkan, petani yang mengikuti Program Makmur dapat meningkatkan produksinya hingga rata-rata 42% untuk tanaman jagung dan 34% untuk tanaman padi.
Keuntungan petani juga meningkat rata-rata sebesar 52% untuk tanaman padi dan 41% untuk tanaman jagung.
Hingga saat ini, secara nasional realisasi program yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Indonesia (persero) ini telah mencapai 40.332 hektare dan melibatkan 28.884 petani. Hampir keseluruhan program dilakukan dengan memanfaatkan pupuk non-subsidi.
Melihat keberhasilan itu, Program Makmur pun terus diperluas pelaksanaannya ke sejumlah daerah. Salah satunya ke Provinsi Lampung dengan sasaran komoditas singkong, jagung, dan padi.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat meninjau Program Makmur budi daya singkong di Desa Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pangubuan, Lampung Tengah, Sabtu lalu (11/9/2021), menyampaikan bahwa melalui program ini petani mendapatkan banyak kemudahan.
“Lewat program ini bibitnya dicarikan, pupuknya diberi, ada pelatihannya, ada bimbingannya dan nanti akan dicarikan juga pembeli dan offtaker-nya,” kata Arya, dalam keterangannya, Minggu (12/9/2021).
Arya menambahkan bahwa program ini merupakan satu ekosistem untuk membantu petani. Lebih hebatnya lagi, dengan program petani mendapat pendanaan dan pupuk yang bagus, serta bisa meningkatkan produktivitas sampai 20-30%.
"Lewat Program Makmur pendapatan petani bisa meningkat, jika harganya bagus maka petani akan semakin sejahtera dan makin baik. Jadi ini programnya Pupuk Indonesia yang keren dan Pak Menteri akan dorong terus," tuturnya.
Ke depan Arya berharap program ini bisa mencapai target seluas 4 juta hektare seperti yang diharapkan Menteri BUMN. Jika target itu tercapai, para petani akan menjadi sejahtera.
Sementara itu, Senior Project Manager Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, mengatakan bahwa penerapan Program Makmur di Lampung Tengah ini adalah untuk budi daya singkong di atas lahan seluas 30 hektare dan melibatkan 20 orang petani. Dalam kegiatan ini, project leader-nya adalah PT Pusri Palembang.
Di sini para petani peserta program mendapatkan jaminan permodalan, penyediaan pupuk berkualitas, benih dan pestisida, serta mendapatkan konsultasi dari para ahli agronomi.
“Kami juga melakukan kawalan teknologi, bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pendampingan kepada petani agar hasilnya optimal. Selain itu, petani juga mendapatkan jaminan adanya pembeli dengan harga yang menguntungkan," kata Supriyoto.
Salah satu peserta program, Supadman (55), petani yang berdomisili di Kec. Seputih Mataram, mengungkapkan dirinya sangat senang karena mendapatkan banyak manfaat dari program ini. Selain itu, dia juga memperoleh kebutuhan modal, pupuk, pestisida, dan lain-lain dalam bentuk barang.
"Kami juga banyak dibantu PPL (penyuluh pertanian lapangan), diberi pengarahan-pengarahan. Harga jual juga sudah jelas,” akunya.
Di Lampung Tengah, selain budi daya singkong, program Makmur juga akan dilakukan untuk petani padi di Kecamatan Gedung Meneng di atas lahan seluas 492 hektare. Di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, untuk budi daya jagung di atas lahan 10 hektare.
“Ini baru awal, kegiatan Makmur di Provinsi Lampung akan terus kami tingkatkan karena memang potensinya sangat besar,” kata Supriyoto.
Keuntungan petani juga meningkat rata-rata sebesar 52% untuk tanaman padi dan 41% untuk tanaman jagung.
Hingga saat ini, secara nasional realisasi program yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Indonesia (persero) ini telah mencapai 40.332 hektare dan melibatkan 28.884 petani. Hampir keseluruhan program dilakukan dengan memanfaatkan pupuk non-subsidi.
Melihat keberhasilan itu, Program Makmur pun terus diperluas pelaksanaannya ke sejumlah daerah. Salah satunya ke Provinsi Lampung dengan sasaran komoditas singkong, jagung, dan padi.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat meninjau Program Makmur budi daya singkong di Desa Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pangubuan, Lampung Tengah, Sabtu lalu (11/9/2021), menyampaikan bahwa melalui program ini petani mendapatkan banyak kemudahan.
“Lewat program ini bibitnya dicarikan, pupuknya diberi, ada pelatihannya, ada bimbingannya dan nanti akan dicarikan juga pembeli dan offtaker-nya,” kata Arya, dalam keterangannya, Minggu (12/9/2021).
Arya menambahkan bahwa program ini merupakan satu ekosistem untuk membantu petani. Lebih hebatnya lagi, dengan program petani mendapat pendanaan dan pupuk yang bagus, serta bisa meningkatkan produktivitas sampai 20-30%.
"Lewat Program Makmur pendapatan petani bisa meningkat, jika harganya bagus maka petani akan semakin sejahtera dan makin baik. Jadi ini programnya Pupuk Indonesia yang keren dan Pak Menteri akan dorong terus," tuturnya.
Ke depan Arya berharap program ini bisa mencapai target seluas 4 juta hektare seperti yang diharapkan Menteri BUMN. Jika target itu tercapai, para petani akan menjadi sejahtera.
Sementara itu, Senior Project Manager Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, mengatakan bahwa penerapan Program Makmur di Lampung Tengah ini adalah untuk budi daya singkong di atas lahan seluas 30 hektare dan melibatkan 20 orang petani. Dalam kegiatan ini, project leader-nya adalah PT Pusri Palembang.
Di sini para petani peserta program mendapatkan jaminan permodalan, penyediaan pupuk berkualitas, benih dan pestisida, serta mendapatkan konsultasi dari para ahli agronomi.
“Kami juga melakukan kawalan teknologi, bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pendampingan kepada petani agar hasilnya optimal. Selain itu, petani juga mendapatkan jaminan adanya pembeli dengan harga yang menguntungkan," kata Supriyoto.
Salah satu peserta program, Supadman (55), petani yang berdomisili di Kec. Seputih Mataram, mengungkapkan dirinya sangat senang karena mendapatkan banyak manfaat dari program ini. Selain itu, dia juga memperoleh kebutuhan modal, pupuk, pestisida, dan lain-lain dalam bentuk barang.
"Kami juga banyak dibantu PPL (penyuluh pertanian lapangan), diberi pengarahan-pengarahan. Harga jual juga sudah jelas,” akunya.
Di Lampung Tengah, selain budi daya singkong, program Makmur juga akan dilakukan untuk petani padi di Kecamatan Gedung Meneng di atas lahan seluas 492 hektare. Di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, untuk budi daya jagung di atas lahan 10 hektare.
“Ini baru awal, kegiatan Makmur di Provinsi Lampung akan terus kami tingkatkan karena memang potensinya sangat besar,” kata Supriyoto.
(uka)