Tak Ingin Dituding Lagi Sebagai Penyebab Banjir, KCIC Lakukan Antisipasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China ( KCIC ) terus menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) . Dalam melakukan penyelesaian itu, KCIC juga mengantisipasi musim hujan yang diperkirakan terjadi pada bulan Oktober hingga April 2022.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya mengatakan, pihaknya bersama para kontraktor yang tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) seperti CREC, Sinohydro, dan WIKA telah melakukan upaya mitigasi di seluruh wilayah KCJB, terutama di wilayah yang berpotensi banjir akibat proyek KCJB.
“Upaya mitigasi yang dilakukan mulai dari penyisiran dan pemantauan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor, khususnya pintu air dan saluran air yang berada di sekitar proyek KCJB,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (22/9/2021).
Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan karena beberapa titik di sekitar proyek KCJB memiliki potensi perubahan perilaku, seperti sungai Sunter (DK 2+000) yang mengalami pemendekan dan sungai Cikarang (DK 27+000) yang telah dipasangi pier. Mitigasi juga dilakukan di Sungai Cisangkan (DK 115+814), sungai Cilember (DK 120+521), dan saluran irigasi Cigondewah Kaler (DK 122+250).
Demi terjaganya proyek dari bencana alam, Mirza menjelaskan bahwa PT KCIC akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase, hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya.
“Kami juga membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran, hingga membuat washing bay dengan menggunakan 1 unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” sambungnya.
Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala. Mirza menyebut, dalam sekali pengangkutan sampah bisa mencapai 100-150 truk.
Selain itu, dia bilang, PT KCIC juga sudah dan akan terus melakukan perbaikan terhadap akses warga yang rusak akibat banjir yang terjadi sebelumnya. Terutama banjir yang terjadi sebagai dampak dari proyek pembangunan KCJB.
“Segala macam upaya mitigasi untuk pencegahan banjir seperti pemantauan, perbaikan, pembangunan, dan pembersihan saluran air di sekitar lokasi proyek KCJB, akan terus dilakukan selama pengerjaan konstruksi berlangsung,” tandasnya.
Langkah mitigasi dilakukan untuk mencegah peristiwa yang terjadi pada Agustus tahun lalu. Saat itu proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dituding sebagai penyebab banjirnya Tol Padaleunyi.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya mengatakan, pihaknya bersama para kontraktor yang tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) seperti CREC, Sinohydro, dan WIKA telah melakukan upaya mitigasi di seluruh wilayah KCJB, terutama di wilayah yang berpotensi banjir akibat proyek KCJB.
“Upaya mitigasi yang dilakukan mulai dari penyisiran dan pemantauan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor, khususnya pintu air dan saluran air yang berada di sekitar proyek KCJB,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (22/9/2021).
Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan karena beberapa titik di sekitar proyek KCJB memiliki potensi perubahan perilaku, seperti sungai Sunter (DK 2+000) yang mengalami pemendekan dan sungai Cikarang (DK 27+000) yang telah dipasangi pier. Mitigasi juga dilakukan di Sungai Cisangkan (DK 115+814), sungai Cilember (DK 120+521), dan saluran irigasi Cigondewah Kaler (DK 122+250).
Demi terjaganya proyek dari bencana alam, Mirza menjelaskan bahwa PT KCIC akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase, hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya.
“Kami juga membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran, hingga membuat washing bay dengan menggunakan 1 unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” sambungnya.
Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala. Mirza menyebut, dalam sekali pengangkutan sampah bisa mencapai 100-150 truk.
Selain itu, dia bilang, PT KCIC juga sudah dan akan terus melakukan perbaikan terhadap akses warga yang rusak akibat banjir yang terjadi sebelumnya. Terutama banjir yang terjadi sebagai dampak dari proyek pembangunan KCJB.
“Segala macam upaya mitigasi untuk pencegahan banjir seperti pemantauan, perbaikan, pembangunan, dan pembersihan saluran air di sekitar lokasi proyek KCJB, akan terus dilakukan selama pengerjaan konstruksi berlangsung,” tandasnya.
Langkah mitigasi dilakukan untuk mencegah peristiwa yang terjadi pada Agustus tahun lalu. Saat itu proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dituding sebagai penyebab banjirnya Tol Padaleunyi.
(uka)