Tol Pekanbaru-Bangkinang Dipastikan Beri Nilai Tambah ke Pengusaha Daerah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan pelat merah di sektor konstruksi, PT Hutama Karya (Persero) atau HK optimistis bahwa keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan mendukung operasional pengusaha lokal di kawasan tersebut. Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang, bagian dari proyek tahap I JTTS, pun dinilai akan memberikan nilai tambah terhadap masyarakat setempat.
“Kami berterima kasih kepada rekanan dalam pengerjaan proyek JTTS oleh HKI (PT HK Infrastruktur), khususnya di proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang. Berkat sumber daya yang diperoleh dari vendor rekanan, HKI mampu membangun jalan tol dengan kualitas yang terbaik,” ujar Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti, Kamis (7/10/2021).
Menurutnya, salah satu wujud nilai tambah keberadaan Tol Pekanbaru-Bangkinang adalah dengan melibatkan vendor, supplier dan subkontraktor yang berkualitas dan sesuai standar di setiap proyek yang dikerjakan.
“Kami yakin, keterlibatan pengusaha lokal ini sangat membantu HKI dalam mencapai target pembukaan fungsional Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang di akhir tahun ini,” katanya.
Tercatat, progres pembangunan Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 40 kilometer (km) mencapai 74%. Hingga memasuki kuartal IV-2021, perseroan terus melanjutkan penyelesaian pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi pada akhir 2021.
HKI memulai pekerjaan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang sejak 2019. Sejak awal pembangunan, perseroan mengklaim telah melibatkan pengusaha setempat. Dari seluruh vendor, supplier, dan subkontraktor yang terlibat, 30 persen diantaranya merupakan pengusaha lokal yang berdomisili di Riau.
Beberapa cakupan pekerjaan yang dikerjakan rekanan lokal di proyek jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang antara lain pekerjaan tanah, material agregat, beton ready mix hingga beton precast.
“Seluruh rekanan dalam pengerjaan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang telah melalui proses kualifikasi dan seleksi terlebih dahulu, serta mengikuti prosedur yang berlaku di perusahaan,” ungkapnya.
Dengan adanya keterlibatan vendor, supplier dan kontraktor lokal dalam pengerjaan proyek, maka ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar proyek pun meningkat. Selain itu, kerja sama dengan pengusaha setempat merupakan bentuk optimalisasi sumber daya yang ada di setiap daerah, termasuk di Riau.
“Kami berterima kasih kepada rekanan dalam pengerjaan proyek JTTS oleh HKI (PT HK Infrastruktur), khususnya di proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang. Berkat sumber daya yang diperoleh dari vendor rekanan, HKI mampu membangun jalan tol dengan kualitas yang terbaik,” ujar Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti, Kamis (7/10/2021).
Menurutnya, salah satu wujud nilai tambah keberadaan Tol Pekanbaru-Bangkinang adalah dengan melibatkan vendor, supplier dan subkontraktor yang berkualitas dan sesuai standar di setiap proyek yang dikerjakan.
“Kami yakin, keterlibatan pengusaha lokal ini sangat membantu HKI dalam mencapai target pembukaan fungsional Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang di akhir tahun ini,” katanya.
Tercatat, progres pembangunan Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 40 kilometer (km) mencapai 74%. Hingga memasuki kuartal IV-2021, perseroan terus melanjutkan penyelesaian pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi pada akhir 2021.
HKI memulai pekerjaan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang sejak 2019. Sejak awal pembangunan, perseroan mengklaim telah melibatkan pengusaha setempat. Dari seluruh vendor, supplier, dan subkontraktor yang terlibat, 30 persen diantaranya merupakan pengusaha lokal yang berdomisili di Riau.
Beberapa cakupan pekerjaan yang dikerjakan rekanan lokal di proyek jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang antara lain pekerjaan tanah, material agregat, beton ready mix hingga beton precast.
“Seluruh rekanan dalam pengerjaan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang telah melalui proses kualifikasi dan seleksi terlebih dahulu, serta mengikuti prosedur yang berlaku di perusahaan,” ungkapnya.
Dengan adanya keterlibatan vendor, supplier dan kontraktor lokal dalam pengerjaan proyek, maka ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar proyek pun meningkat. Selain itu, kerja sama dengan pengusaha setempat merupakan bentuk optimalisasi sumber daya yang ada di setiap daerah, termasuk di Riau.
(akr)