Pemanfaatan Resi Gudang Meningkat, Ini Data Lengkapnya

Rabu, 13 Oktober 2021 - 20:56 WIB
loading...
Pemanfaatan Resi Gudang Meningkat, Ini Data Lengkapnya
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) merilis data pemanfaatan Resi Gudang di posisi Kuartal III 2021, dimana tercatat ada peningkatan pemanfaatan Resi Gudang yang cukup drastis. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) merilis data pemanfaatan Resi Gudang di posisi Kuartal III 2021. Data dari BUMN yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang ini menyebutkan terjadinya peningkatan pemanfaatan Resi Gudang.

Angka pertumbuhan yang tercatat cukup tinggi, baik dari sisi jumlah Resi Gudang yang diregistrasi, jumlah komoditas, volume barang, nilai barang serta nilai pembiayaan. Dari sisi jumlah Resi Gudang yang diregistrasi, posisi di Kuartal III 2021 tercatat sebanyak 481 RG, meningkat 86% dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 258 RG.

“Terjadinya peningkatan pemanfaatan Resi Gudang ini merupakan hasil dari kegiatan edukasi serta sosialiasi yang terus menerus kami lakukan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan," ujar Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi melalui keterangannya, Rabu (13/10/2021).



Lebih lanjut Ia menerangkan, mendorong pemanfaatan Resi Gudang, perlu upaya meningkatkan pemahaman para petani dan pemilik komoditas akan manfaat dari instrument ini. Untuk itu, dilakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi, khususnya ke wilayah-wilayah yang menjadi sentra komoditas.

"Melihat pertumbuhan pemanfaatan Resi Gudang yang ada, ini menunjukkan bahwa instrument ini makin diminati masyarakat, khususnya para petani dan pemilik komoditas," paparnya.

Dari sisi jumlah komoditas yang di resi gudangkan, di tahun 2021 sampai dengan Kuartal III komoditas yang masuk ke resi gudang mencapai 10 komoditas, naik 43 % dari periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebanyak 7 komoditas.

Di Kuartal III 2021 juga diwarnai dengan masuknya komoditas baru, yaitu kedelai dengan 2 Resi Gudang yang diregistrasi. Komoditas yang paling banyak diregistrasikan di kuartal III 2021 adalah ayam karkas beku dengan 118 RG, sedangkan di periode yang sama di tahun 2020, komoditas yang paling banyak di registrasi adalah Gabah dengan 160 RG.

Pertumbuhan juga terjadi di volume serta nilai barang. Dari sisi volume barang, di tahun 2021 sampai dengan Kuartal III tercatat sebanyak 9,932 Juta Kg, atau mengalami kenaikan 65 % dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar 6,022 Juta Kg.

Sedangkan dari sisi nilai barang, di tahun 2021 sampai dengan Kuartal III tercatat mencapai Rp375,4 Miliar, naik 206% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp 122,6 Miliar.

Nilai pembiayaan RG di kuartal III 2021 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dalam catatan Pusat Registrasi Resi Gudang, nilai pembiayaan RG tahun 2021 sampai dengan Kuartal III mencapai 215,1 M, naik 203 % dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 70,9 Miliar.

Sebagai catatan, sepanjang tahun 2020 Resi Gudang yang diregistrasi mencapai 314 RG dalam volume seberat 6,7 Juta Kg dengan nilai barang mencapai Rp 133,9 Miliar. Sedangkan dari sisi nilai pembiayaan, sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 59,1 Miliar.

Terkait pemanfaatan Resi Gudang, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk ke Sistem Resi Gudang meliputi Beras, Gabah, Jagung, Kopi, Kakao, Karet, Garam, Lada, Pala, Ikan, Bawang Merah, Rotan, Kopra, Teh, Rumput Laut, Gambir, Timah, Gula Putih Kristal, Kedelai serta Ayam Karkas Beku.



Fajar Wibhiyadi menambahkan, meningkatnya nilai pembiayaan Resi Gudang ini tentunya merupakan hal yang menarik. Karena memang pada prinsipnya, petani dan para pemilik komoditas dapat menjaminkan Resi Gudang yang dimiliki untuk mendapatkan pembiayaan.

"Dengan mendapatkan pembiayaan, petani dan pemilik komoditas dapat terus menjalankan usahanya, sambal menunggu harga membaik. Terkait pembiayaan Resi Gudang, kami sebagai Pusat Registrasi juga mengajak lembaga pembiayaan baik Bank maupun Non Bank, untuk masuk ke sektor ini. Saat ini sudah ada beberapa Bank yang menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan ekosistem resi gudang," paparnya.

“Kedepan, kami sebagai Pusat Registrasi akan terus mendorong pemanfaatan Resi Gudang, yang akan kami lakukan dengan upaya Edukasi dan Sinergi. Edukasi dalam arti kami akan terus melakukan kegiatan edukasi kepada para pemilik komoditas. Indonesia dengan luas wilayah dan banyaknya komoditas yanga ada, memiliki potensi besar untuk pengembangan Resi Gudang. Dalam hal sinergi, kami akan terus mengajak korporasi lain, baik sesama BUMN maupun sektor swasta, untuk terlibat dan masuk dalam ekosistem Resi Gudang," ungkap Fajar Wibhiyadi.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2334 seconds (0.1#10.140)