Sokongan bagi Perusahaan Start-up Bangun Ekosistem Bisnis dari Sisi Keilmuan

Rabu, 20 Oktober 2021 - 23:08 WIB
loading...
Sokongan bagi Perusahaan Start-up Bangun Ekosistem Bisnis dari Sisi Keilmuan
Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Perubahan tren transaksi menjadi cashless mendorong industri financial technology (fintech) untuk terus berinovasi membuka akses keuangan seluas-luasnya bagi masyarakat. Terlebih pemerintah telah menetapkan target tingkat inklusi keuangan Indonesia naik hingga 90 persen pada 2024.

Menurut Akademisi Prof. Agus W. Soehadi, kondisi pandemi mendorong masyarakat untuk bisa beradaptasi, di mana pola perilaku konsumen telah berubah ke arah digital.

“Perubahan ini tak hanya memberikan tantangan, namun juga peluang besar bagi pelaku bisnis fintech untuk terus bertumbuh dan berinovasi memenuhi kebutuhan finansial digital masyarakat," kata Agus yang juga Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya Jakarta dalam keterangan tertulis, Kamis (21/10/2021).

Peluang industri fintech juga ditandai dengan pesatnya perkembangan perusahaan start-up di Indonesia. Di sisi lain, Agus menyadari ekosistem bisnis perusahaan start-up belum dibarengi dengan sumber daya investasi unggul guna menunjang keberlangsungan perusahaan. Maka itu, mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni di bidang tersebut harus dilakukan.

"Diperlukan sumber daya manusia terbaik di bidang ini guna membantu perusahaan menghadirkan solusi-solusi tepat sasaran sebagai respons atas kondisi tersebut,” tandasnya.

Hal inilah yang menjadi salah satu fokus utama program S-1 Financial Technology yang baru saja dibuka di Universitas Prasetiya Mulya. Program tersebut secara khusus mempersiapkan para lulusannya memasuki lingkungan kerja perusahaan start-up dengan pengetahuan komprehensif akan dunia finansial dan investasi.

Menurut Prof. Dr. Djisman Simandjuntak selaku Rektor Universitas Prasetiya Mulya, hadirnya program tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen institusi pendidikannya terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional mengingat pandemi menimbulkan ketidakpastian bisnis serta mengganggu kestabilan perekonomian.

“Prasetiya Mulya melihat adanya kebutuhan revolusi solusi finansial. Dengan menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan terkini perusahaan, kami percaya mampu mendorong perkembangan perusahaan fintech, khususnya perusahaan start-up, yang juga berkontribusi membantu Indonesia dalam pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.

Program Financial Technology bakal menggabungkan teori finansial dan investasi dengan praktik studi kasus nyata. Program ini juga dilengkapi fasilitas Capital IQ, Bloomberg Terminal, dan Statista yang menunjang proses pembelajaran mahasiswa.

Sepanjang program, mahasiswa akan diberikan pengenalan dasar-dasar bisnis dan pengoperasiannya, investasi bisnis hingga berbagai mata kuliah yang mengakomodasi semua perspektif baru dalam dunia keuangan modern serta menyempurnakan keterampilan inovator teknologi.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2283 seconds (0.1#10.140)