Sri Mulyani Pastikan Pemulihan Ekonomi Nasional Berlanjut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa pemulihan ekonomi nasional berlanjut, didukung oleh keberhasilan penanganan Covid-19.
"Perkembangan tersebut mendorong pelonggaran pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) sehingga aktivitas ekonomi mengalami pemulihan bertahap," kata Sri Mulyani dalam konferensi secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Sri Mulyani mengatakan, pulihnya aktivitas ekonomi tercermin pada perkembangan beberapa indikator dini hingga September 2021 yang menunjukkan perbaikan. Di antaranya Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang kembali berada pada zona ekspansif di level 52,2.
Selanjutnya, meningkatnya mobilitas penduduk, indeks belanja masyarakat, penjualan kendaraan bermotor, penjualan semen, serta konsumsi listrik sektor industri dan bisnis yang bertumbuh. Sementara itu, lanjut dia, laju inflasi terkendali di level 1,60% (yoy).
Dari sisi eksternal, surplus neraca perdagangan terus berlanjut di bulan September 2021, mencapai USD4,37 miliar atau secara akumulatif Januari-September telah mencapai USD25,07 miliar. Sementara posisi cadangan devisa berada pada level USD146,87 miliar, atau setara dengan 8,9 bulan impor barang dan jasa.
"Perkembangan positif tersebut tidak terlepas dari upaya penguatan sinergi dan koordinasi kebijakan antara Pemerintah, BI, OJK, dan LPS dalam rangka menjaga SSK serta akselerasi pemulihan ekonomi nasional," kata Sri Mulyani.
Menkeu menambahkan, Pemerintah melalui instrumen APBN terus bekerja keras mengatasi pandemi, memberikan perlindungan sosial, dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Peningkatan kasus harian Covid-19 Indonesia pada bulan Juni 2021 direspons Pemerintah dengan optimalisasi program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN), melalui peningkatan anggaran belanja negara untuk mendukung percepatan vaksinasi serta testing, tracing, dan treatment.
Upaya Pemerintah juga ditempuh untuk menjaga daya beli dan pemulihan ekonomi melalui peningkatan bantuan sosial serta dukungan bagi UMKM dan sektor usaha pada saat PPKM. Penerapan PPKM yang didukung dengan strategi belanja negara yang responsif terbukti efektif dalam menurunkan kasus harian Covid-19, bahkan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
"Penurunan kasus harian Covid-19 sejak akhir Juli 2021 dan peningkatan aktivitas ekonomi berimplikasi positif terhadap realisasi pendapatan negara," tandasnya.
Per September 2021, pendapatan negara tercatat mencapai Rp1.354,8 triliun (77,7% dari target), tumbuh sebesar 16,8% (yoy), ditopang oleh meningkatnya penerimaan pajak (13,2%), kepabeanan dan cukai (29%) dan PNBP (22,5%).
"Perkembangan tersebut mendorong pelonggaran pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) sehingga aktivitas ekonomi mengalami pemulihan bertahap," kata Sri Mulyani dalam konferensi secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Sri Mulyani mengatakan, pulihnya aktivitas ekonomi tercermin pada perkembangan beberapa indikator dini hingga September 2021 yang menunjukkan perbaikan. Di antaranya Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang kembali berada pada zona ekspansif di level 52,2.
Selanjutnya, meningkatnya mobilitas penduduk, indeks belanja masyarakat, penjualan kendaraan bermotor, penjualan semen, serta konsumsi listrik sektor industri dan bisnis yang bertumbuh. Sementara itu, lanjut dia, laju inflasi terkendali di level 1,60% (yoy).
Dari sisi eksternal, surplus neraca perdagangan terus berlanjut di bulan September 2021, mencapai USD4,37 miliar atau secara akumulatif Januari-September telah mencapai USD25,07 miliar. Sementara posisi cadangan devisa berada pada level USD146,87 miliar, atau setara dengan 8,9 bulan impor barang dan jasa.
"Perkembangan positif tersebut tidak terlepas dari upaya penguatan sinergi dan koordinasi kebijakan antara Pemerintah, BI, OJK, dan LPS dalam rangka menjaga SSK serta akselerasi pemulihan ekonomi nasional," kata Sri Mulyani.
Menkeu menambahkan, Pemerintah melalui instrumen APBN terus bekerja keras mengatasi pandemi, memberikan perlindungan sosial, dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Peningkatan kasus harian Covid-19 Indonesia pada bulan Juni 2021 direspons Pemerintah dengan optimalisasi program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN), melalui peningkatan anggaran belanja negara untuk mendukung percepatan vaksinasi serta testing, tracing, dan treatment.
Upaya Pemerintah juga ditempuh untuk menjaga daya beli dan pemulihan ekonomi melalui peningkatan bantuan sosial serta dukungan bagi UMKM dan sektor usaha pada saat PPKM. Penerapan PPKM yang didukung dengan strategi belanja negara yang responsif terbukti efektif dalam menurunkan kasus harian Covid-19, bahkan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
"Penurunan kasus harian Covid-19 sejak akhir Juli 2021 dan peningkatan aktivitas ekonomi berimplikasi positif terhadap realisasi pendapatan negara," tandasnya.
Per September 2021, pendapatan negara tercatat mencapai Rp1.354,8 triliun (77,7% dari target), tumbuh sebesar 16,8% (yoy), ditopang oleh meningkatnya penerimaan pajak (13,2%), kepabeanan dan cukai (29%) dan PNBP (22,5%).
(fai)