Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp19,2 Triliun di Kuartal III 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis dengan mencetak perolehan laba bersih sebesar Rp19,2 triliun, atau tumbuh 37,1% secara year on year (YoY) hingga kuartal III-2021.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja yang baik tersebut selaras dengan pemulihan kondisi perekonomian secara nasional serta terus menurunnya kasus positif Covid-19. Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
"Tercatat, hingga kuartal III, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 16,93% year on year (YoY) menjadi Rp1.021,6 triliun," kata Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri triwulan III-2021 secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Segmen wholesale masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit dengan peningkatan mencapai 7,93% secara YoY, yakni menjadi sebesar Rp533 Triliun. Pertumbuhan itu didorong oleh kinerja commercial banking dan corporate banking.
"Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," papar Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan menyampaikan, sampai dengan September 2021 kredit UMKM Bank Mandiri turut mencatat peningkatan signifikan sebesar 20,3% YoY menembus Rp100,1 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri dalam sembilan bulan pertama 2021 telah mencapai Rp28,46 triliun kepada lebih dari 291 ribu debitur. Penyaluran KUR tersebut utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian, perburuan dan perikanan sebesar Rp8,69 triliun serta industri pengolahan dan pertambangan senilai Rp2,3 triliun.
Di sisi lain, per 30 September 2021, posisi non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menurun 37 basis poin (bps) YoY ke level 2,96%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap terus melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.486 bps secara tahunan menjadi 230,01%.
"Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) secara konsolidasi sebesar Rp16,4 Triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," imbuh Darmawan.
Sementara itu, perseroan juga berhasil menjaga likuiditas yang tecermin pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK) dari sebesar Rp1.024 triliun pada September 2020 menjadi Rp1.214 triliun di akhir September 2021 secara konsolidasi atau tumbuh 18,5% YoY.
Restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 juga terus menunjukan tren yang melandai seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi. Per tanggal 30 September 2021 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri sebesar Rp90,1 triliun, turun dibandingkan periode akhir tahun 2020 lalu yang sebesar Rp93,3 Triliun.
“Pencapaian kinerja positif Bank Mandiri di Kuartal III 2021 menunjukkan bahwa geliat pertumbuhan mulai terjadi," pungkas Darmawan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja yang baik tersebut selaras dengan pemulihan kondisi perekonomian secara nasional serta terus menurunnya kasus positif Covid-19. Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
"Tercatat, hingga kuartal III, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 16,93% year on year (YoY) menjadi Rp1.021,6 triliun," kata Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri triwulan III-2021 secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Segmen wholesale masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit dengan peningkatan mencapai 7,93% secara YoY, yakni menjadi sebesar Rp533 Triliun. Pertumbuhan itu didorong oleh kinerja commercial banking dan corporate banking.
"Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," papar Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan menyampaikan, sampai dengan September 2021 kredit UMKM Bank Mandiri turut mencatat peningkatan signifikan sebesar 20,3% YoY menembus Rp100,1 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri dalam sembilan bulan pertama 2021 telah mencapai Rp28,46 triliun kepada lebih dari 291 ribu debitur. Penyaluran KUR tersebut utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian, perburuan dan perikanan sebesar Rp8,69 triliun serta industri pengolahan dan pertambangan senilai Rp2,3 triliun.
Di sisi lain, per 30 September 2021, posisi non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menurun 37 basis poin (bps) YoY ke level 2,96%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap terus melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.486 bps secara tahunan menjadi 230,01%.
"Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) secara konsolidasi sebesar Rp16,4 Triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," imbuh Darmawan.
Sementara itu, perseroan juga berhasil menjaga likuiditas yang tecermin pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK) dari sebesar Rp1.024 triliun pada September 2020 menjadi Rp1.214 triliun di akhir September 2021 secara konsolidasi atau tumbuh 18,5% YoY.
Restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 juga terus menunjukan tren yang melandai seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi. Per tanggal 30 September 2021 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri sebesar Rp90,1 triliun, turun dibandingkan periode akhir tahun 2020 lalu yang sebesar Rp93,3 Triliun.
“Pencapaian kinerja positif Bank Mandiri di Kuartal III 2021 menunjukkan bahwa geliat pertumbuhan mulai terjadi," pungkas Darmawan.
(uka)